Pages

Friday, October 25, 2013

Medical Top Team Episode 2 Part 2


Di tempat lain ketua Han sedang berbicara dengan sekretarisnya. Ia sedang membaca riwayat hidup dr. Park yang diselidiki sekretarisnya. Ketua Han tampak kagum karena selain ahli dalam bedah Thorax, dr. Park juga memiliki pengalaman dalam bedah syaraf. Sekretarisnya menambahkan bahwa setiap RS di Amerika berlomba-lomba untuk merekrut dr. Park, tapi meskipun begitu sekretarisnya mengingatkan bahwa akan beresiko jika merekrut dokter dari luar RS Kwanghye untuk menjadi dokter utama di Top Team. Dokter-dokter yang lain pasti tidak akan setuju katanya lagi. Ketua Han tersenyum lalu menjawab ia akan mengambil resiko tersebut karena dr. Park merupakan aset yang sangat besar, dr. Park adalah dokter yang handal dan tidak memiliki koneksi di RS Kwanghye. Intinya, dr. Park ini belum terkontaminasi dan hanya akan bekerja untuk ketua Han, kata sekretarisnya memotong pembicaraan. Ketua Han hanya tersenyum. Sekretarisnya bertanya lagi kenapa ketua Han bekerja sekeras ini untuk Top Team? sepertinya kau melakukan ini bukan hanya karena ingin membentuk tim medis yang handal, Apa kau ingin menjadi orang yang berkontribusi besar dalam RS atau karena ingin dapat pengakuan dari direktur? tebak sekretaris. Ketua Han hanya tersenyum.



Di ruang tunggu RS Kwanghye, dr. Park sedang makan sambil mengecek daftar RS yang mau menampung pasien-pasien dari Klinik Paran yang akan tutup. Saat itu lah ketua Han datang dan menyapa nya. Dokter Park yang terkejut sampai menjatuhkan makanan dan kertas berisi daftar RS tersebut. Ketua Han meminta maaf lalu membantu mengambilkan kertas daftar RS dan membacanya sekilas lalu menyerahkannya kembali pada dr. Park. Ketua Han mengajak dr. Park minum teh di ruangannya karena ada hal yang ingin ia sampaikan. Dokter Park setuju dan mereka pun akhirnya berbicara di ruangan ketua Han sambil minum teh.


Seperti yang sudah kita duga, ketua Han menyerahkan proposal mengenai Top Team yang akan dibentuk RS. Kwanghye dan menawarkan dr. Park untuk bergabung. Dokter Park yang telah membaca proposal berkata bahwa Top Team adalah ide yang hebat tapi gaji nya sangat besar dan dengan gaji sebesar itu ia pasti harus tinggal lama di RS ini padahal dia orang yang tidak betah tinggal di satu tempat dalam waktu yang lama. (wiih .. kalo aku si mau aja .. malah dengan senang hati hahaha). Ia juga berkata kalau ia sangat ingin menolong pasien sebanyak mungkin bukan hanya pasien yang ditugaskan saja. Ketua Han menjelaskan bahwa ia sudah mencari tau segala sesuatu tentang dr. Park karena itu ia jadi yakin kalau kemampuan dr. Park dapat memberikan kontribusi yang sangat besar untuk Top Team ini. Ia meminta maaf karena sudah menyelidiki dr. Park. Dokter Park sepertinya akan menolak namun ketua Han langsung menawarkan akan memberikan fasilitas untuk operasi transplantasi paru-paru Ba Wee sehingga dr. Park jadi ragu. Ketua Han bilang kalau ia mengetahui dr. Park sedang bernegosiasi soal Ba Wee dengan RS di Amerika. Dokter Park lalu berkata akan memikirkannya. Saya butuh jawaban secepatnya, kata ketua Han lalu menambahkan kalau ia begitu sangat ingin merekrut dr. Park karena selain kemampuan, dr. Park juga tulus hanya ingin merwat pasien sehingga tidak peduli dengan pengaruh kelompok-kelompok yang ada di RS. Dokter Park mengangguk dan berkata akan memikirkannya.


Dokter Park kembali ke ruangan Ba Wee. Ia terkejut melihat saturasi oksigen Ba Wee yang turun sampai 70%. Ba Wee juga terlihat sangat pucat. Dokter Park berteriak memanggil dokter dan kemudian datanglah dr. Seo yang segera cekatan menangani Ba Wee. Saking cekatannya, dr. Park hanya bisa meperhatikan dr. Seo dan diam saja tidak seperti biasanya. Akhirnya Ba Wee tertangani dan Oksigen nya normal kembali setelah membran nya diganti. Dokter Seo kemudian meminta perawat untuk menyampaikan pada Ah Jin agar membawa hasil rontgen Ba Wee. Setelah perawat pergi, dr. Park memberikan air minum pada dr. Seo lalu mereka pun mengobrol. Dokter Park meminta maaf pada dr. Seo atas kejadian Melas Syndrome dan operasi menteri Oh. Dokter Park bertanya apa mungkin dr. Seo mengalami hal yang memalukan karena hal tersebut? Dokter Park berharap dr. Seo bisa mengatasinya lalu ia mengajak berdamai dengan mengulurkan tangannya tapi dr. Seo tidak membalas. 


Ya, aku mengalami hal yang memalukan dan rasanya seperti disiram air kotor tapi mau bagaimana lagi? kata dr. Seo. Aku selalu mendengar orang-orang mengataiku orang yang egois dan ambisius. Aku menerima permohonan maafmu atas kejadian Melas Syndrome tapi soal operasi menteri Oh, itu sudah melukai harga diriku dan aku rasa hal itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf, jawab dr. Seo. Dokter Park bertanya lalu apa yang harus ia lakukan. Tidak ada, kata dr. Seo. Ia menambahkan bahwa ia akan senang sekali jika tidak terlibat hal apapun lagi dengan dr. Park. Dokter Park bingung dan bertanya kenapa dr. Seo jadi seperti ini. Ia melihat kalau dr. Seo adalah dokter yang diakui di RS ini, apa itu saja tidak cukup? Apa harga diri dr. Seo lebih penting dari keselamatan pasien? tanya dr. Park. Ya, itu sangat penting karena itu adalah hidupku! jawab dr. Seo. Bahkan jika dibandingkan dengan kehidupan pasien? tanya dr. Park lagi. Ya, aku percaya diri kalau aku tidak akan kehilangan seorang pasien pun! jawab dr. Seo. Dokter Park diam lalu minta maaf. Ia berkata kalau menurutnya tetap saja pasien lah yang harus diutamakan bukan harga diri. Dokter Park pun pergi meninggalkan dr. Seo yang masih emosi.


Keesokan harinya, di ruangan meeting ketua Han dan para kepala departemen sedang rapat mengenai perekrutan Top Tim. Ketua Han berkata kalau panitia akan merekrut masing-masing satu dokter yang terbaik dari enam departemen dulu baru setelah itu akan memperluas pengembangan bidangnya. Para kepala departemen sangat antusias dengan program tersebut apalagi setelah mendapatkan rincian tentang fasilitas yang akan didapatkan jika terpilih menjadi Top Tim. Kemudian asisten direktur pun datang dan langsung disambut para dokter. (ihh keliatan banget pada cari mukanya..) Asisten direktur pun duduk di sebelah ketua Han. 



Meeting pun berlanjut dan dr. Jang menyarankan agar setiap kepala departemen merekomendasikan masing-masing satu nama. Ketua Han mempersilahkan dan dr. Jang pun merekomendasikan dr. Gu Min Ha bukan dr. Seo. Ketua Han hanya mengangguk. Setelah itu ruangan jadi ribut soal rekomendasi dan ketua Han tampak pusing. Asisten direktur yang melihat hal tersebut lalu berbicara agar semuanya memahami visi dan misi pembentukan Top Tim ini. Top Tim merupakan departemen yang independen dan tidak menjadi milik salah satu departemen di RS ini sehingga asisten direktur memberikan otoritas penuh terhadap ketua Han untuk merekrut dan membentuk manajemen dari Top Tim. Ia menambahkan jika ada rekomendasi, maka pasti hanya orang-orang dekat saja yang akan memiliki kesempatan. Oleh karena itu akan lebih baik jika semua pihak dapat mempercayakan urusan Top Tim ini sepenuhnya pada ketua Han. Para kepala departemen pun setuju dengan keputusan asisten direktur namun dr. Jang tampak tidak suka. Ketua Han diam saja tapi sepertinya ia aneh dengan keputusan tersebut. Kaya ada sesuatu gitu yang direncanain sama asisten direktur hmm...


Dokter Seo sedang memberikan instruksi pada Ah Jung dan Sung Woo mengenai beberapa pasien ketika dr. Jang menelepon dan memanggilnya. Dokter Seo pun pergi menemui dr. Jang dengan ragu-ragu. Di ruangannya, dr. Jang tanpa basa-basi berkata kalau ia akan merekomendasikan dr. Gu Min Ha sebagai perwakilan departemen bedah Thorax untuk masuk ke dalam Top Tim. (yee..orang ga ada rekomendasi-rekomendasian juga ..) Dokter Seo mengatakan kalau seniornya itu adalah dokter yang hebat dan tidak mempermasalahkan hal tersebut namun ia sudah mendaftarkan diri nya sendiri tanpa rekomendasi siapa pun. Dokter Jang berkata hal itu tetap saja tidak bisa jadi batalkan saja pendaftarannya. Dokter Seo kaget dan tidak mau membatalkan karena ia ingin masuk ke dalam Top Tim. Apa dr. Seo mau mengabaikan perintah atasan? tanya dr. jang. Top Tim akan memilih dokter-dokter berbakat tanpa memandang usia dan jabatan, kata dr. Seo lagi. Lalu bagaimana dengan Gu Min Ha? Apa tidak apa-apa bagimu jika seniormu itu mendapat penghinaan karena juniornya lebih hebat darinya? Aku jelaskan padamu kalau sebuah perusahaan bukanlah tempat dimana kamu bisa bertahan hanya dengan memuaskan ambisimu sendiri! jawab dr. Jang marah. Ia lalu berkata lagi kalau maksudnya itu bukan berarti ia tidak percaya kemampuan dr. Seo, tapi karena adanya ketua Han lah yang membuat nya kurang percaya. Dokter Seo menjelaskan bahwa ia tidak pernah meminta bantuan apa pun pada ketua Han, semua diperoleh karena kerja kerasnya. Dokter Jang menggeleng dan berkata kalau ia percaya itu tapi semua orang disini apa punya pikiran yang sama, coba tanya dan pikirkan sendiri. Dokter Seo hanya bisa diam.



Ah Jin dan Sung Woo keluar dari lift. Ah Jin mengeluh lapar. Seorang dokter wanita yang kebetulan ada disitu menawarkan roti untuknya. Ah Jin langsung menerima dan memakan roti tersebut. Kemudian, Minji datang dan bertanya apa Ah Jin mendaftar masuk Top Tim. Ya! jawab Ah Jin. Sung Woo kaget dan tanya lagi apa itu benar? tentu saja, kata Ah Jin. Memangnya kau tidak daftar? tanya Ah Jin lagi pada Sung Woo. Sung Woo berpikir kalau Ah Jin tidak tertarik jadi ia tidak daftar (hahaha). Dokter wanita tadi mendengarnya lalu bertanya apa pengumuman yang terpilihnya sudah keluar? tanyanya. Minji menjawab belum, tapi sudah ada satu dokter yang dipastikan lolos. Siapa? tanya mereka. Dokter Seo Ju Young! dokter yang lain bilang karena ada dukungan dari ketua Han, pasti dr. Seo akan langsung terpilih, jawab Minji. Dokter wanita tadi menegur Minji agar tidak menyebarkan gosip. Ia berkata kalau dr. Seo adalah dokter yang yang luar biasa dan tidak pantas jika digosipkan seperti itu. Ternyata dr. Seo tidak sengaja mendengar perkataan Minji tadi dan ia pun tampak sedih dan serba salah.



Di tempat lain dr. Park dan direktur klinik Paran sedang mengantar 2 nenek dan anak perempuan yang kemarin. Mereka menyerahkan pasien-pasien tersebut pada RS lain. Nenek yang selalu salah menyebut nama dr. Park berkata kalau pesta nya sudah selesai ia akan segera pulang. Dokter Park mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka dengan sedih. Pasien anak perempuan menangis sambil mengejar mobil dr. Park dan direktur.


Malamnya, dr. Park dan direktur berada di Klinik Paran. Direktur berkata bahwa sejak awal didirikan ia tau bahwa akan susah sekali untuk menjalankan klinik gratis tersebut. Direktur bertanya apa yang akan dilakukan dr. Park setelah ini. Dokter Park masih bingung karena RS di Amerika yang ingin merekrutnya belum bisa memberikan fasilitas operasi transplantasi paru-paru untuk Ba Wee padahal ia bersedia interview karena mengharapkan hal tersebut. Dokter Park belum tau ia akan kemana. Setelah direktur tidur, dr. Park mendapat panggilan telepon dari ketua Han yang menanyakan tawarannya kemarin. Ketua Han berkata akan memberikan penawaran lebih untuk dr. Park agar mau masuk dalam Top Tim. Ketua Han tau kalau klinik Paran ditutup dan ia menawarkan akan membuka kembali klinik Paran juga memberikan dana agar klinik tersebut bisa beroperasi kembali asalkan dr. Park bersedia masuk Top Tim. Dokter Park terkejut dan bingung, ia akan memikirkannya lagi, jawab dr. Park.



Dokter Park tampak merenung setelah mendapat telepon dari ketua Han. Ia tidak bisa tidur. Tiba-tiba ia mendengar suara perempuan menangis. Dokter Park keluar dan memeriksanya dan ternyata suara tersebut berasal dari anak perempuan yang selalu memanggilnya oppa. Anak itu sepertinya kabur dan datang lagi ke klinik Paran. Dokter Park pun terkejut lalu ia dan direktur pergi menuju depan klinik Paran dan betapa terkejutnya mereka saat melihat pasien-pasien klinik Paran yang sudah dipindahkan ke RS lain bekumpul disana dan memohon untuk bisa tinggal kembali di klinik Paran. Dokter Park sangat terkejut sekali dan menahan tangis.


Dokter Park memandangi foto-foto dirinya di klinik Paran bersama direktur. Ia tampak sedang berpikir dan akan membuat keputusan. Di tempat lain, ketua Han dan dr. Seo juga tampak sedang berpikir. Dokter Seo bimbang setelah mengingat perkataan dr. Jang tadi siang. Ia pasti tidak mau prestasinya dianggap orang lain karena kedekatannya dengan ketua Han. Keesokan harinya, dr. Seo pergi menemui ketua Han. Sepertinya ia ingin membatalkan pendaftarannya untuk masuk Top Tim. Belum sempat mengetuk pintu, ketua Han sudah keluar ruangan. Mereka berdua tampak kaget. Ketua Han bertanya apa ada hal yang ingin dibicarakan dr. Seo kepadanya. Belum sempat menjawab tiba-tiba dr. Park datang. Dokter Park ingin bicara dengan ketua Han. Ketua Han langsung memepersilahkan. Dokter Park akhirnya berkata dengan mantap bahwa ia menerima tawaran ketua Han. Ia bersedia masuk ke dalam Top Tim. Ketua Han langsung tersenyum senang namun dr. Seo sangat terkejut!



Note :
Apa yang akan terjadi kemudian?
Dokter Seo pasti kaget sekali dan pihak RS Kwanghye juga tidak akan semudah itu menyetujui seorang dokter dari luar yang menjadi dokter bedah utama di Top Tim.
Aku akan segera menyelesaikan episode 3 .. jadi sabar yah hehe

Terima kasih sudah membaca ^^

7 comments:

  1. Replies
    1. wahh senangnya ada comment pertama hehe .. sipp makasih yah .. episode selanjutnya sedang dalam proses ^^

      Delete
  2. senengnya...dah lama aku nyari sinopsis ini...semangat terus ya...sampai episode terakhir...

    ReplyDelete
  3. Semangat terus ya ...baru pemanasan neh jalan cerita nya.

    ReplyDelete
  4. Salam kenal mba, tengkyu buat sinop ya,
    mba, mau usul sih hehe brhubung aq buka lewat handphone scroll nya lama euy back ground thema nya keberatan deh..hehe
    diperkecil untk handphone bsa ga mba hehe cuma saran kok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul aku baru sadar .. makasih loh saran nya hehe

      Delete
  5. fighting
    ada minho sih jadu fighting ya

    ReplyDelete