Pages

Friday, December 5, 2014

Medical Top Team Episode 9 Part 2

Sudah satu tahun ya sinopsis ini ga kelar2 hehe ..
Halo semuanya .. maaf yaa kelanjutan sinopsis ini teramat sangat lama aku tinggal ..
Sekarang aku lanjutin lagi ..
Hope u all enjoy it guys !!


Ketua Han akhirnya menolak tawaran kerja sama dengan asisten direktur. Ia tidak mengkhawatirkan perkataan asisten direktur yang menyebut bahwa dr. Park akan menjadi batu sandungan bagi Top Team.

Para anggota Top Team sedang berkumpul di ruangan rapat. Dokter Park memperhatikan dr. Seo yang terlihat muram dan tidak konsentrasi (pasti kepikiran soal dipindah ke global research centre ..). Tak lama kemudian ketua Han datang lalu memulai rapat. Top Team membahas pasien dari bedah umum bernama Kim Yu Jin yang mengidap tumor di balik selaput rongga perut dan mengalami komplikasi. Operasi ini sangat sulit sehingga dept. bedah umum meminta bantuan Top Team.


Setelah selesai rapat, dr. Park menghampiri ketua Han dan mengucapkan terima kasih karena ketua Han sudah mempertahankan Top Team dan tidak menyetujui kerja sama dengan asisten direktur. Mereka pun tersenyum.

Di tempat lain, Ah Jin sedang memeriksa keadaan Na Yeon. Sambil memeriksa, mereka mengobrol dan Na Yeon berkata kalau Ah Jin sangat cantik. Ah Jin tampak malu lalu balas berkata kalau Na Yeon lebih cantik darinya. Ia pun bercerita tentang foto SMA Na Yeon dan Sung Woo yang kemarin dilihatnya. Ah Jin mengatakan kalau saat SMA Sung Woo sangat menyukai Na Yeon tapi tidak berani mengatakan jadi Na Yeon harus segera sembuh agar bisa bersama Sung Woo lagi. Na Yeon pun tersenyum lalu ia meminta tolong pada Ah Jin untuk melakukan sesuatu.

Ternyata Na Yeon meminta Ah Jin untuk membawakan formulir kesediaan donor jaringan tubuh. Ah Jin sangat terharu dan terus memandangi formulir yang sudah diisi Na Yeon. Pada saat itulah Minji datang dan melihat formulir itu. Ia pun bercerita kalau dirinya sudah melakukan hal yang sama dengan Na Yeon. Jika ia meninggal nanti, maka ia bersedia mendonorkan bagian tubuhnya bagi orang yang membutuhkan. Minji bertanya apa Ah Jin juga melakukan hal yang sama? Ah Jin menggeleng tapi ia terlihat memikirkan sesuatu. Ah Jin berkata kalau ayah Na Yeon pernah mengidap penyakit tulang lalu mendapatkan donor organ dan akhirnya sembuh. Mungkin karena hal itulah Na Yeon bersedia menjadi pendonor.

Ah Jin mendapat panggilan telepon dari dr. Seo dan ia pun segera menemuinya. Mereka membahas tentang pasien Kim Yu Jin yang akan ditangani Top Team. Pada saat itu ponsel dr. Seo berbunyi dan ia mendapat pesan dari Global Research Centre yang menyampaikan selamat atas kelulusan dr. Seo pada seleksi tahap pertama. Dokter Seo terlihat sangat kesal dan bingung setelah membaca pesan tersebut.


Di tempat lain, Dokter Bae sedang berbincang dengan staff dr. Jang. Dokter Bae sangat terkejut ketika staff tersebut bercerita kalau dr. Seo akan segera ditugaskan di Global Research Centre. Ia berkata kalau dr. Jang sendiri yang memberitahukan info tersebut dan memohon agar dr. Bae tidak menceritakan hal ini pada orang lain karena masih rahasia. Ini sangat aneh, kata dr. Bae yang masih tidak percaya kalau dr. Jang pamannya itu sangat licik.

Dokter Seo sudah bersiap pulang dan berjalan dengan lesu. Ketua Han yang melihatnya kemudian memanggil dr. Seo dan bertanya apa dr. Seo sudah mau pulang? Ya, kata dr. Seo mengangguk. Ketua Han heran karena tidak biasanya dr. seo pulang cepat. Dokter Seo tidak menjawab dan hanya pergi meninggalkan ketua Han.


Di ruangan Top Team hanya ada ketua Han dan dr. Bae. Mereka duduk saling berhadapan. Dokter Bae terlihat ingin memberitahukan pemindahan tugas dr. Seo tapi ia terus ragu. Berkali-kali ia melirik ketua Han lalu menunduk lagi sampai akhirnya ketua Han balas memandangnya tajam seolah bertanya ada apa. Dan..bisa ditebak walaupun ragu dr. Bae akhirnya menceritakan hal itu juga pada ketua Han.
Setelah mendengar cerita dr. Bae, ketua Han segera pergi ke rumah dr. Seo. Ia menelepon dr. Seo dan berkata sudah berada di depan. Dokter Seo awalnya menolak bertemu tapi ketua Han mengancam tetap akan menunggu sampai dr. Seo keluar dan akhirnya mereka pun bertemu. Tanpa panjang lebar ketua Han langsung bertanya apa benar dr. Seo melamar di Global Reseach Centre? Dr. Seo menjawab apa itu yg ketua Han dengar kalau ia yang melamar kesana? Pasti ini ulah dr. Jang, jawab ketua Han kesal. Dokter Seo menyangkal kalau ia sendiri yang melamar dan berkata agar ketua Han diam saja. Ia sendiri yang akan menyelesaikan masalah itu jadi ketua Han jangan ikut campur. Ketua Han tidak percaya tapi dr. Seo memohon agar ketua Han membiarkan dirinya menyelesaikan masalah ini sendiri dan jika tidak berhasil maka ia hanya pergi selama satu tahun. Setelah itu dr. Seo pamit masuk dan ketua Han terlihat sedih.

Keesokan harinya di rumah sakit, ketua Han dan dr. Seo bertemu dengan dr. Jang dan rombongannya. Ketua Han terlihat ingin memarahi dr. Jang namun dr. Seo menahannya. Dokter Jang yang memang nyebelin memasang raut muka polos dan bertanya apa ada yang ingin ketua Han sampaikan padanya? ketua Han diam saja dan akhirnya dr. Jang pergi sambil berkata, kukira ada hal penting apa lalu ia tertawa. (euuh, kesel bgt liatnya !!)


Di tempat lain, Sung Woo datang menjenguk Na Yeon. Na Yeon yang sedang tidur kemudian terbangun. Ia terlihat sangat lemah namun masih bisa tersenyum. Sung Woo berkata kalau ia ingin menyampaikan sesuatu. Apa itu? tanya Na Yeon. Namun Sung Woo tidak jadi bicara, ia akan menyampaikannya nanti setelah Na Yeon sembuh. Kemudian ia mendapat panggilan dan pamit pada Na Yeon. Ia berkata kalau dirinya harus segera ke ruang operasi. Sampai Jumpa Nanti, kata Sung Woo dan Na Yeon hanya bisa tersenyum sambil melihat kepergian Sung Woo dari jauh. (duhh firasat ga enak nih ... )


Ah Jin dan Sung Woo baru saja selesai membantu operasi. Ah Jin berkata kalau ia sangat lapar dan meminta Sung Woo untuk membelikannya makanan. Ah Jin kemudian teringat kalau akhir-akhir ini Sung Woo sudah jarang memberinya makanan. Ia lalu memukul Sung Woo. Tiba-tiba Sung Woo mendapat telepon dari Minji yang mengabarkan kalau keadaan Na Yeon turun drastis. Mereka pun segera bergegas ke ruangan Na Yeon.


Tekanan darah Na Yeon turun drastis. Sung Woo terlihat sangat cemas. Ia dan Ah Jin segera berusaha menyelamatkan Na Yeon. Kemudian ketua Han dan dr. Seo datang. Mereka segera memeriksa keadaan Na Yeon dan ternyata koagulasi darahnya tidak stabil. Sung Woo heran, ia berkata padahal tadi pagi Na Yeon baik-baik saja, kenapa sekarang jadi begini. Kondisi Na Yeon tetap tidak stabil, tekanan darah nya malah terus menurun. Ketua Han segera melakukan CPR namun tidak berhasil. Monitor denyut jantung Na Yeon berhenti yang artinya Na Yeon tidak selamat. Sung Woo mendorong ketua Han lalu melakukan CPR ulang. Ia terus memohon agar denyut jantung Na Yeon kembali tapi tetap tidak berubah. Dokter Park datang tapi sudah terlambat. Akhirnya pasien Yu Na Yeon diumumkan kematiannya. Sung Woo menangis dan semua terlihat sangat sedih.
Di ruangan lain, dr. Jang menginformasikan kepada asisten direktur kalau pasien Top Team telah meninggal dunia. Awalnya pasien terlihat baik-baik saja namun tiba-tiba meninggal, sepertinya terkena septikemia (keracunan darah). Siapa dokter yang bertanggung jawab? tanya asisten direktur. Dokter Jang menjawab bahwa dari video selama operasi tidak ada yang salah namun kemungkinan saat mengeluarkan besi ada cedera pada kantung empedu dan itu ditangani oleh dr. Park selaku dokter bedah umum Top Team. Asisten direktur kemudian bertanya apa dr. Jang sudah menyelidiki dr. Park? Sampai saat ini ia masih menunggu informasi dari teman baiknya di Mason Medical Center, jawab dr. Jang. (dr.Park pasti disalahin nih ..)


Sung Woo, Ah Jin, dan dr. Park melayat Na Yeon di rumah duka. Mereka bertiga terlihat sangat sedih.  Dokter Park menghibur Sung Woo dengan mengatakan kalau Na Yeon pasti bahagia karena Sung Woo yang mengantarkan kepergiannya. Ah Jin juga menghiburnya tetapi Sung Woo tidak terhibur.


Sung Woo marah kepada dr. Park dan mengatakan kalau dr. Park terlalu percaya diri karena merasa jadi dokter paling hebat. Ia mengingatkan kalau dulu ia pernah melaporkan perban Na Yeon yang ada noda cairan empedu nya tapi dr. Park berkata tidak masalah. Dokter Park ingat dan menjamin kalau hal itu tidak masalah dan Sung Woo bertambah marah karena dr. Park malah tetap berkata tidak masalah padahal Na Yeon sekarang sudah meninggal. Ia mengatakan mungkin saja karena kesalahan dr. Park, Na Yeon akhirnya jadi meninggal. Dokter Park akhirnya meminta maaf tapi Sung Woo belum bisa memaafkan.


Kemudian Ah Jin mendapat panggilan telepon dan terlihat kaget. Ia mengabarkan kalau siang ini dr. Park dipanggil untuk menghadiri sidang penyebab kematian Na Yeon. Dokter Park pun hanya bisa pasrah.

Sementara itu, dr. Jang akhirnya mendapat informasi yang ia minta pada teman nya di Mason Medical Center. Ia segera melaporkan hal tersebut kepada asisten direktur. Setelah melihat laporan itu, asisten direktur terlihat agak kaget namun dia tersenyum licik. (aduuhh .. pasti bad news ..)


Semua anggota Top Team sudah berkumpul di ruang sidang dengan manajemen rumah sakit. Dokter Jang membuka sidang tersebut kemudian Ah Jin membacakan informasi riwayat medis pasien dari awal sampai akhirnya meninggal. Ia mengakhiri dengan membacakan bahwa penyebab meninggalnya pasien akibat septikemia. Dokter Jang bertanya mengenai kemungkinan terjadinya infeksi selama operasi dan dr. Park langsung membantahnya. Dokter Jang bertanya lagi kalau menurutnya bisa saja saluran empedu terluka pada saat operasi dan itu bisa menyebabkan septikemia (infeksi seluruh tubuh karena masuknya bakteri dalam darah), ia berkata seharusnya dr. Park memeriksa kembali.


Kemudian asisten direktur menambahkan kalau ia membaca catatan Sung Woo mengenai adanya noda pada perban pasien yang mirip cairan empedu. Sung Woo membenarkan dan berkata sudah memberitahukan hal tersebut pada dr. Park. Benarkah? lalu apa tanggapan dr. Park? tanya asisten direktur. Saya berkata itu tidak masalah, jawab dr. Park. Ia meyakini kalau noda itu dari usus besar jadi hanya memerlukan perawatan antibiotik karena selama operasi tidak ada hal yang ganjil.


Dokter Jang tidak yakin dengan analisa dr. Park. Ia terus saja memojokkan dr. Park. Kemudian, ia menambahkan informasi yang ia dapat dari Mason Medical Center mengenai dr. Park yang pernah mengoperasi pasien yang terkena tumor malignant tetapi pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Semua yang ada di ruang sidang sangat terkejut. Ia berkata lagi berdasarkan laporan tersebut ditulis bahwa dr. Park memaksa untuk segera dilakukan operasi namun melakukan kesalahan sehingga pasien meninggal. Dokter Park membantahnya dan dr. Jang menyindir kalau dr.Park dari dulu sudah sombong dan terlalu percaya diri tetapi malah sembrono dan melakukan kesalahan. Ia terus saja mendebat dr. Park sampai akhirnya ketua Han marah dan berkata kalau yang disampaikan dr. Jang tidak ada kaitannya dengan sidang saat ini.



Setelah itu, asisten direktur menyudahi sidang lalu menyimpulkan berdasarkan pembahasan analisa bahwa pada saat operasi terjadi kerusakan empedu dan karena dr. Park tidak memeriksanya kembali, pasien akhirnya meninggal karena septikemia. Karena tim investigasi tidak menemukan adanya malpraktik sehingga hanya memberikan sanksi skors selama 1 bulan kepada dr. Park untuk merenungkan kesalahannya. Setelah itu sidang ditutup dan semua anggota top tim hanya bisa pasrah.


Ketua Han kemudian mendatangi asisten direktur dan bertanya apa memang harus seperti ini? Apa ini cara asisten direktur untuk menyingkirkan anggotanya satu per satu? Akhirnya ketua Han sadar juga, jawab asisten direktur. Asisten direktur mengingatkan kalau ia sudah memperingatkan, jika ketua Han menolak untuk bekerja sama dengannya maka ketua Han akan menyesal, jawab asisten direktur sambil tersenyum licik.



Yup, akhirnya selesai juga sinopsis episode 9 nya hehehe
lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan yah ..

Terima kasih sudah membaca .. ^^

1 comment: