Pages

Friday, December 5, 2014

Medical Top Team Episode 9 Part 2

Sudah satu tahun ya sinopsis ini ga kelar2 hehe ..
Halo semuanya .. maaf yaa kelanjutan sinopsis ini teramat sangat lama aku tinggal ..
Sekarang aku lanjutin lagi ..
Hope u all enjoy it guys !!


Ketua Han akhirnya menolak tawaran kerja sama dengan asisten direktur. Ia tidak mengkhawatirkan perkataan asisten direktur yang menyebut bahwa dr. Park akan menjadi batu sandungan bagi Top Team.

Para anggota Top Team sedang berkumpul di ruangan rapat. Dokter Park memperhatikan dr. Seo yang terlihat muram dan tidak konsentrasi (pasti kepikiran soal dipindah ke global research centre ..). Tak lama kemudian ketua Han datang lalu memulai rapat. Top Team membahas pasien dari bedah umum bernama Kim Yu Jin yang mengidap tumor di balik selaput rongga perut dan mengalami komplikasi. Operasi ini sangat sulit sehingga dept. bedah umum meminta bantuan Top Team.


Setelah selesai rapat, dr. Park menghampiri ketua Han dan mengucapkan terima kasih karena ketua Han sudah mempertahankan Top Team dan tidak menyetujui kerja sama dengan asisten direktur. Mereka pun tersenyum.

Di tempat lain, Ah Jin sedang memeriksa keadaan Na Yeon. Sambil memeriksa, mereka mengobrol dan Na Yeon berkata kalau Ah Jin sangat cantik. Ah Jin tampak malu lalu balas berkata kalau Na Yeon lebih cantik darinya. Ia pun bercerita tentang foto SMA Na Yeon dan Sung Woo yang kemarin dilihatnya. Ah Jin mengatakan kalau saat SMA Sung Woo sangat menyukai Na Yeon tapi tidak berani mengatakan jadi Na Yeon harus segera sembuh agar bisa bersama Sung Woo lagi. Na Yeon pun tersenyum lalu ia meminta tolong pada Ah Jin untuk melakukan sesuatu.

Ternyata Na Yeon meminta Ah Jin untuk membawakan formulir kesediaan donor jaringan tubuh. Ah Jin sangat terharu dan terus memandangi formulir yang sudah diisi Na Yeon. Pada saat itulah Minji datang dan melihat formulir itu. Ia pun bercerita kalau dirinya sudah melakukan hal yang sama dengan Na Yeon. Jika ia meninggal nanti, maka ia bersedia mendonorkan bagian tubuhnya bagi orang yang membutuhkan. Minji bertanya apa Ah Jin juga melakukan hal yang sama? Ah Jin menggeleng tapi ia terlihat memikirkan sesuatu. Ah Jin berkata kalau ayah Na Yeon pernah mengidap penyakit tulang lalu mendapatkan donor organ dan akhirnya sembuh. Mungkin karena hal itulah Na Yeon bersedia menjadi pendonor.

Ah Jin mendapat panggilan telepon dari dr. Seo dan ia pun segera menemuinya. Mereka membahas tentang pasien Kim Yu Jin yang akan ditangani Top Team. Pada saat itu ponsel dr. Seo berbunyi dan ia mendapat pesan dari Global Research Centre yang menyampaikan selamat atas kelulusan dr. Seo pada seleksi tahap pertama. Dokter Seo terlihat sangat kesal dan bingung setelah membaca pesan tersebut.


Di tempat lain, Dokter Bae sedang berbincang dengan staff dr. Jang. Dokter Bae sangat terkejut ketika staff tersebut bercerita kalau dr. Seo akan segera ditugaskan di Global Research Centre. Ia berkata kalau dr. Jang sendiri yang memberitahukan info tersebut dan memohon agar dr. Bae tidak menceritakan hal ini pada orang lain karena masih rahasia. Ini sangat aneh, kata dr. Bae yang masih tidak percaya kalau dr. Jang pamannya itu sangat licik.

Dokter Seo sudah bersiap pulang dan berjalan dengan lesu. Ketua Han yang melihatnya kemudian memanggil dr. Seo dan bertanya apa dr. Seo sudah mau pulang? Ya, kata dr. Seo mengangguk. Ketua Han heran karena tidak biasanya dr. seo pulang cepat. Dokter Seo tidak menjawab dan hanya pergi meninggalkan ketua Han.


Di ruangan Top Team hanya ada ketua Han dan dr. Bae. Mereka duduk saling berhadapan. Dokter Bae terlihat ingin memberitahukan pemindahan tugas dr. Seo tapi ia terus ragu. Berkali-kali ia melirik ketua Han lalu menunduk lagi sampai akhirnya ketua Han balas memandangnya tajam seolah bertanya ada apa. Dan..bisa ditebak walaupun ragu dr. Bae akhirnya menceritakan hal itu juga pada ketua Han.
Setelah mendengar cerita dr. Bae, ketua Han segera pergi ke rumah dr. Seo. Ia menelepon dr. Seo dan berkata sudah berada di depan. Dokter Seo awalnya menolak bertemu tapi ketua Han mengancam tetap akan menunggu sampai dr. Seo keluar dan akhirnya mereka pun bertemu. Tanpa panjang lebar ketua Han langsung bertanya apa benar dr. Seo melamar di Global Reseach Centre? Dr. Seo menjawab apa itu yg ketua Han dengar kalau ia yang melamar kesana? Pasti ini ulah dr. Jang, jawab ketua Han kesal. Dokter Seo menyangkal kalau ia sendiri yang melamar dan berkata agar ketua Han diam saja. Ia sendiri yang akan menyelesaikan masalah itu jadi ketua Han jangan ikut campur. Ketua Han tidak percaya tapi dr. Seo memohon agar ketua Han membiarkan dirinya menyelesaikan masalah ini sendiri dan jika tidak berhasil maka ia hanya pergi selama satu tahun. Setelah itu dr. Seo pamit masuk dan ketua Han terlihat sedih.

Keesokan harinya di rumah sakit, ketua Han dan dr. Seo bertemu dengan dr. Jang dan rombongannya. Ketua Han terlihat ingin memarahi dr. Jang namun dr. Seo menahannya. Dokter Jang yang memang nyebelin memasang raut muka polos dan bertanya apa ada yang ingin ketua Han sampaikan padanya? ketua Han diam saja dan akhirnya dr. Jang pergi sambil berkata, kukira ada hal penting apa lalu ia tertawa. (euuh, kesel bgt liatnya !!)


Di tempat lain, Sung Woo datang menjenguk Na Yeon. Na Yeon yang sedang tidur kemudian terbangun. Ia terlihat sangat lemah namun masih bisa tersenyum. Sung Woo berkata kalau ia ingin menyampaikan sesuatu. Apa itu? tanya Na Yeon. Namun Sung Woo tidak jadi bicara, ia akan menyampaikannya nanti setelah Na Yeon sembuh. Kemudian ia mendapat panggilan dan pamit pada Na Yeon. Ia berkata kalau dirinya harus segera ke ruang operasi. Sampai Jumpa Nanti, kata Sung Woo dan Na Yeon hanya bisa tersenyum sambil melihat kepergian Sung Woo dari jauh. (duhh firasat ga enak nih ... )


Ah Jin dan Sung Woo baru saja selesai membantu operasi. Ah Jin berkata kalau ia sangat lapar dan meminta Sung Woo untuk membelikannya makanan. Ah Jin kemudian teringat kalau akhir-akhir ini Sung Woo sudah jarang memberinya makanan. Ia lalu memukul Sung Woo. Tiba-tiba Sung Woo mendapat telepon dari Minji yang mengabarkan kalau keadaan Na Yeon turun drastis. Mereka pun segera bergegas ke ruangan Na Yeon.


Tekanan darah Na Yeon turun drastis. Sung Woo terlihat sangat cemas. Ia dan Ah Jin segera berusaha menyelamatkan Na Yeon. Kemudian ketua Han dan dr. Seo datang. Mereka segera memeriksa keadaan Na Yeon dan ternyata koagulasi darahnya tidak stabil. Sung Woo heran, ia berkata padahal tadi pagi Na Yeon baik-baik saja, kenapa sekarang jadi begini. Kondisi Na Yeon tetap tidak stabil, tekanan darah nya malah terus menurun. Ketua Han segera melakukan CPR namun tidak berhasil. Monitor denyut jantung Na Yeon berhenti yang artinya Na Yeon tidak selamat. Sung Woo mendorong ketua Han lalu melakukan CPR ulang. Ia terus memohon agar denyut jantung Na Yeon kembali tapi tetap tidak berubah. Dokter Park datang tapi sudah terlambat. Akhirnya pasien Yu Na Yeon diumumkan kematiannya. Sung Woo menangis dan semua terlihat sangat sedih.
Di ruangan lain, dr. Jang menginformasikan kepada asisten direktur kalau pasien Top Team telah meninggal dunia. Awalnya pasien terlihat baik-baik saja namun tiba-tiba meninggal, sepertinya terkena septikemia (keracunan darah). Siapa dokter yang bertanggung jawab? tanya asisten direktur. Dokter Jang menjawab bahwa dari video selama operasi tidak ada yang salah namun kemungkinan saat mengeluarkan besi ada cedera pada kantung empedu dan itu ditangani oleh dr. Park selaku dokter bedah umum Top Team. Asisten direktur kemudian bertanya apa dr. Jang sudah menyelidiki dr. Park? Sampai saat ini ia masih menunggu informasi dari teman baiknya di Mason Medical Center, jawab dr. Jang. (dr.Park pasti disalahin nih ..)


Sung Woo, Ah Jin, dan dr. Park melayat Na Yeon di rumah duka. Mereka bertiga terlihat sangat sedih.  Dokter Park menghibur Sung Woo dengan mengatakan kalau Na Yeon pasti bahagia karena Sung Woo yang mengantarkan kepergiannya. Ah Jin juga menghiburnya tetapi Sung Woo tidak terhibur.


Sung Woo marah kepada dr. Park dan mengatakan kalau dr. Park terlalu percaya diri karena merasa jadi dokter paling hebat. Ia mengingatkan kalau dulu ia pernah melaporkan perban Na Yeon yang ada noda cairan empedu nya tapi dr. Park berkata tidak masalah. Dokter Park ingat dan menjamin kalau hal itu tidak masalah dan Sung Woo bertambah marah karena dr. Park malah tetap berkata tidak masalah padahal Na Yeon sekarang sudah meninggal. Ia mengatakan mungkin saja karena kesalahan dr. Park, Na Yeon akhirnya jadi meninggal. Dokter Park akhirnya meminta maaf tapi Sung Woo belum bisa memaafkan.


Kemudian Ah Jin mendapat panggilan telepon dan terlihat kaget. Ia mengabarkan kalau siang ini dr. Park dipanggil untuk menghadiri sidang penyebab kematian Na Yeon. Dokter Park pun hanya bisa pasrah.

Sementara itu, dr. Jang akhirnya mendapat informasi yang ia minta pada teman nya di Mason Medical Center. Ia segera melaporkan hal tersebut kepada asisten direktur. Setelah melihat laporan itu, asisten direktur terlihat agak kaget namun dia tersenyum licik. (aduuhh .. pasti bad news ..)


Semua anggota Top Team sudah berkumpul di ruang sidang dengan manajemen rumah sakit. Dokter Jang membuka sidang tersebut kemudian Ah Jin membacakan informasi riwayat medis pasien dari awal sampai akhirnya meninggal. Ia mengakhiri dengan membacakan bahwa penyebab meninggalnya pasien akibat septikemia. Dokter Jang bertanya mengenai kemungkinan terjadinya infeksi selama operasi dan dr. Park langsung membantahnya. Dokter Jang bertanya lagi kalau menurutnya bisa saja saluran empedu terluka pada saat operasi dan itu bisa menyebabkan septikemia (infeksi seluruh tubuh karena masuknya bakteri dalam darah), ia berkata seharusnya dr. Park memeriksa kembali.


Kemudian asisten direktur menambahkan kalau ia membaca catatan Sung Woo mengenai adanya noda pada perban pasien yang mirip cairan empedu. Sung Woo membenarkan dan berkata sudah memberitahukan hal tersebut pada dr. Park. Benarkah? lalu apa tanggapan dr. Park? tanya asisten direktur. Saya berkata itu tidak masalah, jawab dr. Park. Ia meyakini kalau noda itu dari usus besar jadi hanya memerlukan perawatan antibiotik karena selama operasi tidak ada hal yang ganjil.


Dokter Jang tidak yakin dengan analisa dr. Park. Ia terus saja memojokkan dr. Park. Kemudian, ia menambahkan informasi yang ia dapat dari Mason Medical Center mengenai dr. Park yang pernah mengoperasi pasien yang terkena tumor malignant tetapi pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Semua yang ada di ruang sidang sangat terkejut. Ia berkata lagi berdasarkan laporan tersebut ditulis bahwa dr. Park memaksa untuk segera dilakukan operasi namun melakukan kesalahan sehingga pasien meninggal. Dokter Park membantahnya dan dr. Jang menyindir kalau dr.Park dari dulu sudah sombong dan terlalu percaya diri tetapi malah sembrono dan melakukan kesalahan. Ia terus saja mendebat dr. Park sampai akhirnya ketua Han marah dan berkata kalau yang disampaikan dr. Jang tidak ada kaitannya dengan sidang saat ini.



Setelah itu, asisten direktur menyudahi sidang lalu menyimpulkan berdasarkan pembahasan analisa bahwa pada saat operasi terjadi kerusakan empedu dan karena dr. Park tidak memeriksanya kembali, pasien akhirnya meninggal karena septikemia. Karena tim investigasi tidak menemukan adanya malpraktik sehingga hanya memberikan sanksi skors selama 1 bulan kepada dr. Park untuk merenungkan kesalahannya. Setelah itu sidang ditutup dan semua anggota top tim hanya bisa pasrah.


Ketua Han kemudian mendatangi asisten direktur dan bertanya apa memang harus seperti ini? Apa ini cara asisten direktur untuk menyingkirkan anggotanya satu per satu? Akhirnya ketua Han sadar juga, jawab asisten direktur. Asisten direktur mengingatkan kalau ia sudah memperingatkan, jika ketua Han menolak untuk bekerja sama dengannya maka ketua Han akan menyesal, jawab asisten direktur sambil tersenyum licik.



Yup, akhirnya selesai juga sinopsis episode 9 nya hehehe
lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan yah ..

Terima kasih sudah membaca .. ^^

Monday, May 5, 2014

Kelanjutan Sinopsis Medical Top Team

Selamat hari Senin semuanyaa ..

Barusan .. ada notification baru di gmail aku dan isi nya menanyakan kelanjutan sinopsis Medical Top Team yang sudah cukup lama belum aku selesaikan.

Yup .. aku baru sadar ternyata masih banyak juga pembaca yang menunggu dan aku malah ilang begitu aja yah .. ga ada info pemberitahuan atau kejelasan ini sinopsis tuh bakal diberesin apa ngga sih !! hehehe

Sebenernya, aku kemarin-kemarin hilang mood untuk nulis .. pulang kantor keburu cape dan abis tenaga nya buat lanjut begadang ampe malem (hehe .. ngeles :D) dan alasan yang utama adalah aku sebentar lagi mau nikaahh hehehe jadi 3 bulan kemarin lagi sibuk-sibuknya nyiapin acara pernikahan ^^

Melalui postingan ini aku minta maaf yah .. semoga secepatnya sinopsis Medical Top Team ini bisa aku selesaikan dan aku bisa move on menulis sinopsis yang lainnya. Jujur aja dari kemarin aku belum sempet nonton drama Korea lagi hehehe 

Oleh karena itu teman-teman semua .. doakan yah .. insyaallah acara pernikahanku tinggal 5 hari lagi .. semoga semuanya lancar dan aku bisa nonton drama Korea dan menulis di blog lagi seperti biasa.

Terima kasih buat semua pembaca atas dukungannya ^_^

Siang-siang beli merica
Buat bumbu goreng bebek
Terima kasih buat para pembaca
Tunggu yah, i'll be back

Salam,
Ayuuu


Thursday, January 23, 2014

Medical Top Team Episode 9 Part 1



Akhirnya dr. Park bertemu dengan ibunya untuk pertama kali. Ia tampak masih ketakutan. Ibu dr. Park perlahan mendekatinya namun dr. Park diam saja. Ibu dr. Park memanggil nama dr. Park tetapi dr. Park tidak menjawabnya. Dokter Park tidak berbicara sedikit pun dan hanya memandangi ibunya dengan marah dan kecewa. Ibu dr. Park menyadari kalau dr. Park tidak menyukainya. Ia berkata kalau seharusnya dirinya tidak datang hari ini. Kemudian ia pun pergi sambil menangis. Kakek panti asuhan bingung tapi tidak bisa berbuat apapun karena dr. Park hanya terdiam sambil menenangkan diri. 


Dokter Park terlihat masih sangat shock. Ia berjalan di lorong RS dan bertemu Ah Jin. Ah Jin menyapa dr. Park namun tidak dijawab. Dokter Park melihat Ah Jin sebentar kemudian pergi begitu saja. Ah Jin merasa aneh dengan sikap dr. Park tersebut. Kemudian, Ah Jin mendapat panggilan telepon darurat yang mengabarkan kalau Na Yeon tiba-tiba mengalami kejang. Ia pun segera berlari ke ruang rawat Na Yeon. Setibanya disana, Ah Jin langsung meminta perawat untuk mengambilkan Activan (obat untuk kejang mungkin ya hehe ..). Dokter Seo dan Sung Woo juga segera datang. Sung Woo kemudian memeluk Na Yeon kuat-kuat agar kejang nya berhenti dan untunglah Kejang-kejang Na Yeon berhenti. Semuanya tampak khawatir karena kejadian tersebut namun dr. Park tidak ada disana sehingga membuat yang lain merasa aneh.


Dokter Seo, Ah Jin, dan Sung Woo sudah berada di ruangan Top Tim untuk membahas kondisi Na Yeon tadi. Mereka menunggu dr. Park yang belum juga datang. Setelah beberapa lama, akhirnya dr. Park datang. Mereka pun langsung membahas kondisi Na Yeon yang tiba-tiba kejang padahal dalam pemeriksaan otak semuanya normal. Pasti ada penyebab yang lainnya. Saat membahas kondisi Na Yeon tersebut, dr. Park seperti tidak berkonsentrasi. Dokter Seo, Ah Jin, dan Sung Woo pun merasa aneh lalu bertanya apa dr. Park baik2 saja? dan tentu saja dr. Park menjawab kalau ia tidak apa-apa. Padahal dr. Park masih shock setelah bertemu dengan ibunya, tapi sayang yang lain nya tidak mengetahui hal itu.


Kemudian Sung Woo menyampaikan kalau ia menemukan noda seperti cairan empedu di kain perban Na Yeon yang ia ganti. Apa hal ini bisa berhubungan dengan kejangnya Na Yeon tadi? tanya Sung Woo. Dokter Park yang masih linglung menjawab kalau hal itu tidak mungkin. Saat dioperasi juga baik-baik saja. Ia sudah memberi vaksin dan antibiotik sebelumnya, jadi dalam beberapa hari Na Yeon akan segera membaik, jawab dr. Park. Sung Woo dan yang lain hanya mengangguk tapi tetap merasa aneh dengan sikap dr. Park yang sepertinya tidak terlalu respon dengan kejadian kejangnya Na Yeon tadi.


Dokter Park hampir saja terjatuh saat berjalan di lorong karena perbuatan jahil Ah Jin. Dokter Park kesal dan berkata apa hal ini sangat lucu untuk Ah Jin? yang ditanya malah tersenyum lalu bertanya sebenarnya apa yang terjadi sehingga dr. Park bersikap sangat aneh hari ini. Dokter Park tidak menjawab dan malah bertanya apa Ah Jin sedang lapar jadi melakukan hal jail seperti ini. Ah Jin kesal dan menyusul dr. Park yang pergi begitu saja. Ia berkata kalau dr. Park itu sangat jahat karena selalu berpura-pura riang padahal di dalam hati sebaliknya. Ah Jin menambahkan kalau ternyata dr. Park sangat susah membuka diri untuk berbagi cerita dengan orang lain padahal dirinya hanya mencemaskan keadaan dr. Park saja. Setelah berkata seperti itu, Ah Jin pun pergi meninggalkan dr. Park.


Di tempat lain, dr. Seo dan ketua Han sedang memeriksa kondisi terbaru tuan Kim. Mereka mengobrol sebentar. Kemudian datanglah asisten direkur, ia memperkenalkan dirinya pada tuan Kim sebagai menantu direktur grup Kwanghye dan ketua Han tersenyum mendengarnya. Ia berkata kalau tuan Kim sudah ditangani oleh para dokter terbaik di RS Kwanghye jadi sebentar lagi pasti akan segera pulih dan ingatannya bisa kembali lagi. Kemudian ia pun pamit pergi. Namun, tiba-tiba tuan Kim berkata "Sidney" dan asisten direktur langsung terkejut mendengarnya. Tuan Kim menjelaskan kalau setelah melihat asisten direktur entah kenapa tiba-tiba dalam pikirannya muncul kata Sidney. Ketua Han dan yang lain merasa aneh tetapi asisten direktur hanya tersenyum kemudian pergi.



Ketua Han masih merasa aneh dengan perkataan tuan Kim tadi. Ia tampak curiga. Sama hal nya dengan ketua Han, asisten direktur juga tampak khawatir. Ia kemudian menelepon seseorang dan memintanya untuk menyelidiki tuan Kim. Di tempat lain, dr. Seo bertemu dengan dr. Jang. Dokter Jang mengatakan kalau ia sudah mendaftarkan dr. Seo di Global Research Centre. Setelah seleksi nya selesai, dr. Seo akan langsung dihubungi. Mendengar hal itu dr. Seo langsung menolak. Ia berkata kalau dirinya tidak mau menjadi peneliti disana, tapi dr. Jang tetap pada keputusannya dan dr. Seo terlihat sangat kesal dan bingung.


Di ruang ganti, dr. Park yang sedang bersiap untuk operasi bertemu dengan ketua Han. Ia kembali menanyakan keputusan ketua Han tentang tawaran asisten direktur. Ketua Han malah bertanya, bagaimana menurut dr. Park? Keputusan apa yang akan ia ambil? Dokter Park tersenyum lalu berkata sepertinya ketua Han belum memutuskan dan itu artinya masih akan ada harapan. Ia kemudian pergi dan ketua Han hanya diam mendengarnya. Sementara itu di ruangan operasi, perawat Yoo tampak kesulitan mencari pembuluh darah pasien yang akan dioperasi. Melihat hal itu, dr. Jo tiba-tiba langsung membantunya dan justru hal itu jadi membuat perawat Yoo canggung. (lucu kalau liat pasangan ini hehe..) Dokter Park kemudian datang dan operasi pun segera dilakukan.


Ah Jin sedang mencari Sung Woo karena dari tadi Sung Woo tidak ada dan Minji memberitahunya kalau Sung Woo ada di ruang rawat Na Yeon. Ah Jin terlihat kesal dan ia segera pergi kesana. Ternyata Sung Woo terus menemani Na Yeon. Mereka sedang membicarakan masa-masa sekolah dulu dan terlihat senang sekali. Ah Jin yang melihat hal itu akhirnya tidak jadi menegur Sung Woo. Ia hanya memperhatikan mereka dari jauh. Kemudian, Sung Woo dan Ah Jin kembali ke ruang istirahat. Disana Ah Jin menegur Sung Woo yang terus menemani Na Yeon sampai lupa dengan tugas. Karena hal itu, ia jadi sibuk sendiri. Sung Woo minta maaf lalu ia membuka komputernya dan mencari-cari sesuatu. Ia kemudian menemukan file yang dicarinya dan tersenyum sendiri. Ah Jin yang penasaran lalu menghampiri dan melihat ternyata file yang dicari Sung Woo adalah foto Na Yeon dan Sung Woo saat sekolah dulu. Ah Jin jadi kesal melihatnya.

  

Dokter Seo ingin bicara dengan dr. Jang tapi dr. Jang sudah bersiap pulang dan akan minum arak bersama dengan dokter yang lain. Dokter Jang lalu mengajak dr. Seo untuk ikut dengan mereka. (ternyata dr. Seo itu dokter perempuan satu-satunya di dept. bedah Thorax ckckck) Dokter Seo akhirnya ikut minum arak bersama dan ia terlihat canggung. Dokter yang lain sangat antusias karena ini pertama kalinya dr. Seo keluar bersama mereka. Dokter-dokter itu pun menuangkan arak untuk dr. Seo dan bertepuk tangan sambil berteriak kalau dr. Seo adalah ksatria wanita di dept. bedah thorax.


Ketua Han sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan ibunya. Ia kembali teringat akan tawaran asisten direktur untuk bekerja sama. Sementara itu, ibu ketua Han sudah datang dan ia sedang minum segelas anggur dengan tergesa-gesa. Setelah anggurnya habis, ia berkumur-kumur dan meminta pelayan untuk membereskannya. Ia juga langsung membayar anggur tersebut. (ga mau ketahuan anaknya hehe) Tak lama kemudian ketua Han datang dan mereka pun makan bersama. Ibu ketua Han tidak datang dan malah terus memperhatikan anaknya. Ia berkata agar ketua Han tidak mempedulikan perkataan direktur. Ketua Han bisa sampai posisi sekarang ini karena kerja keras dan bukan bantuan dari siapa pun, jadi jangan berkecil hati. Ketua Han tersenyum lalu meminta ibunya untuk makan. Ibu ketua Han mengangguk lalu berkata kalau malam ini pasti lebih bagus jika mereka bisa minum segelas anggur, tapi ketua Han menolak dan mengingatkan janji ibunya untuk tidak minum lagi. Ibu ketua Han akhirnya menyerah tapi tangan nya terus bergetar dan ketua Han melihat hal itu.


Setelah acara minum arak bersama selesai, dr. Seo kembali meminta dr. Jang untuk berbicara. Ia menolak dipindahkan ke Global Research Centre dan dr. Jang yang sudah mabuk justru malah memintanya untuk bicara lagi esok hari. Dokter Seo kecewa sekali padahal ia sudah ikut acara minum arak bersama agar bisa bicara dengan dr. Jang. (heu .. emang nyebelin itu dokter!!)


Kembali ke RS Kwanghye, dr. Park menemui asisten direktur sebagai perwakilan dari Top Tim atas inisiatif dirinya sendiri. Ia mengatakan kalau Top Tim tidak bisa dijadikan alat untuk menaikkan popularitas RS dan ia tidak akan memilih-milih pasien. Asisten direktur tersinggung lalu berkata kalau dr. Park bisa keluar dari RS jika tidak suka dengan sistem kerja disini. Walaupun saya harus keluar, saya akan melakukan apapun untuk menghentikan ketidak benaran di RS ini, kata dr. Park lagi. Asisten direktur mengatakan kalau dr. Park masih seperti seorang mahasiswa dan ia tidak memerlukan dokter seperti itu. Setelah pembicaraan selesai, asisten direktur bertemu dengan dr. Jang dan memintanya untuk menyelidiki dr. Park.



Ketua Han menemui tuan Kim dan menanyakan ingatan nya kemarin tentang asisten direktur. Apa tuan Kim mengenalnya? tanya ketua Han. Tuan Kim bingung, ia juga bahkan tidak ingat pada istrinya tapi mengapa malah teringat kata-kata sidney kemarin. Mungkin sebelumnya saya pernah bertemu dengan asisten direktur, jawab tuan Kim. Ia lalu berterima kasih atas perhatian ketua Han kepada dirinya dan bila ingatannya kembali ia pasti akan terus mengingat ketua Han. Ketua Han mengangguk dan tersenyum. (Ketua Han pasti penasaran dengan kejadian kemarin karena asisten direktur juga terlihat sangat terkejut..)


Ketua Han datang menemui asisten direktur dan menyerahkan proposal rencana kerja Top Tim. Asisten direktur menerimanya dan ia tampak terkejut. Ketua Han tersenyum kemudian menjelaskan bahwa ia telah memikirkan tawaran asisten direktur sebelumnya, tetapi ia dan Top Tim memutuskan untuk tidak menerima tawaran tersebut. Asisten direktur kemudian berkata kalau direktur pasti akan sangat kecewa dengan keputusan seperti ini. Ketua Han menjawab kalau dirinya menjadi dokter bukan untuk menyenangkan direktur. Asisten direktur mengingatkan kalau ketua Han membutuhkan dukungannya dan direktur untuk bisa mencapai posisi yang lebih tinggi. Aku akan berjuang dengan kemampuanku sendiri, kata ketua Han lagi. Asisten direktur berkata kalau begitu hal ini ia anggap bahwa ketua Han menolak uluran tangannya. Ketua Han mengangguk kemudian pamit pergi. Sebelum pergi asisten direktur memberi peringatan kalau dr. Park suatu saat nanti akan menjadi batu sandungan dalam Top Tim dan ketua Han hanya tersenyum.



Bersambung ke Part 2

Note :
Setelah membaca komentar pembaca, akhirnya sinopsis ini aku lanjutkan lagi hehe ..
Terima kasih untuk yang terus memberikan semangat disaat penulisnya dilanda kemalasan ^^

Part 2 dalam proses .. ditunggu yah ..
Terima kasih sudah membaca :)