Pages

Thursday, November 28, 2013

Medical Top Team Episode 8 Part 2



Sung Woo memohon agar Na Yeon segera sadar. Ia berkata kalau dirinya sangat menyesal. Sung terus saja menemani Na Yeon. Sama seperti Na Yeon, tuan Kim juga belum sadar. Dokter Seo sedang memeriksa kondisi tuan Kim saat asisten direktur dan dr. Jang datang. Dokter Jang menjelaskan kondisi tuan Kim saat ini dan asisten direktur memuji hasil operasi dr. Jang yang berjalan dengan lancar. Tidak seperti biasanya dr. Jang justru merendah dan mengatakan kalau keberhasilan itu juga berkat dr. Seo yang sudah membantunya dalam operasi. Tetapi asisten direktur tidak merespon bahkan terlihat sekali kalau ia tidak senang dengan dr. Seo. Sepertinya asisten direktur masih kesal karena dr. Seo waktu itu menolak proposal nya.


Masih di RS, dr. Seo kebetulan masuk kedalam satu lift yang sama dengan asisten direktur dan tampak sangat jelas kalau asisten direktur tidak menyukainya. Tanpa basa-basi ia langsung menyindir dr. Seo yang bersedia mengoperasi tuan Kim karena permintaan direktur padahal dulu saat ia menawarkan sebuah kasus, dr. Seo berpikir sangat lama dan akhirnya menolak. Jelas aku yakin bukan itu alasan dr. Seo mau mengoperasi tuan Kim .. tapi banyak orang jadi salah paham .. kasian dr. Seo, ia sampai berkaca-kaca disindir begitu oleh asisten direktur. 


Kita pindah ke kafetaria, Perawat Yoo dan Minji sedang makan siang. Minji menanyakan kondisi pasien Na Yeon karena sampai saat ini belum ada satu pun keluarganya yang datang. Pasien sampai saat ini belum sadar juga, jawab perawat Yoo. Kemudian, dr. Jo tiba-tiba datang dan Minji mengajaknya makan bersama. Dokter Jo pun akhirnya makan bersama mereka di satu meja. Perawat Yoo tidak bisa menolak dan hanya kesal melihatnya. Ia kemudian bertanya sebenarnya apa alasan dr. Jo harus tidur di ruang penyimpanan barang. Dokter Jo langsung panik mendengarnya. Ia memberi kode agar perawat Yoo tidak bertanya lagi karena ada Minji disana bersama mereka. Ia bahkan memberi sepotong daging untuk perawat Yoo agar diam hahaha.


Dokter Park, dr. Jeong, dan Sung Woo sedang melihat kondisi terakhir Na Yeon. Pada saat itu seorang perawat mengabarkan kalau teman dari Na Yeon sudah datang. Mereka tampak lega mendengarnya dan Sung Woo segera menemui teman Na Yeon itu. Ternyata temannya itu juga mengenal Sung Woo dan mereka pun berbincang mengenai keadaan Na Yeon. Di tempat lain, terlihat kalau tuan Kim telah sadar dan dr. Seo sedang memeriksanya. Semua tampak baik namun saat istrinya datang, tuan Kim malah mengiranya sebagai ibu dari istrinya tersebut. Hal itu sangat aneh lalu dr. Seo segera meminta Ah Jin untuk memanggil dr. Jeong.


Top Tim segera membahas masalah tuan Kim. Mereka mengamati hasil rontgen bagian kepala tapi tidak terlihat ada kerusakan. Karena tuan Kim masih ingat nama dan masa lalu nya, maka dugaan sementara adalah ia mengalami amnesia. Top Tim akan terus memantau kondisi tuan Kim tersebut karena ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Saat itu dr. Park mendapat kabar kalau Na Yeon sudah sadar. Sung Woo yang juga mendapat kabar tersebut segera pergi kesana. Untunglah Na Yeon bisa merespon semua perintah dr. Park. Ia bisa mengedipkan mata dan juga menggenggam tangan Sung Woo. Mereka senang sekali melihatnya.



Ah Jin memberitau dr. Park kalau pasien Na Yeon itu adik kelas nya Sung Woo jadi tidak heran kenapa Sung Woo sangat khawatir. Pasti saat itu ia sangat takut sekali sehingga tidak ikut dalam operasi, kata dr. Park. Ah Jin mengangguk dan berkata kalau baru kali ini ia melihat Sung Woo secemas itu. Dokter Park melihat Ah Jin yang lesu jadi ia berniat mentraktir roti sebanyak yang Ah Jin mau tapi ternyata Ah Jin menolak dan pamit pergi. Ah Jin mulai tidak suka jika diperlakukan seperti anak kecil oleh dr. Park hehe. Setelah itu, dr. Park mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenali. Ternyata itu telepon dari kakek pengurus panti asuhan nya dulu dan ia mengabarkan kalau dirinya berada di depan RS. Dokter Park tidak menjawab tapi langsung memutuskan telepon tersebut.


Di ruangannya, dr. Jang sedang membaca proposal penerimaan sukarelawan untuk Global Research Centre. Ia masih bingung menentukan siapa yang akan diajukan untuk menjadi sukarelawan. Kemudian datang lah salah seorang staf nya. Saat berbincang-bincang, staf nya tersebut mengabarkan berita terbaru mengenai dr. Seo yang masuk sebagai kandidat penerima penghargaan dokter muda dari komunitas kanker dunia. Dokter Jang ternyata belum mengetahui kabar tersebut. Stafnya memberitahu lagi kalau penelitian dr. Seo untuk kompetisi kemenristek juga sepertinya sangat bagus dan bisa menjadi kandidat untuk mendapatkan dana penelitian. Dokter Jang yang mendengarnya terlihat sangat tidak senang. Ia berkata dalam hati kenapa selalu saja dr. Seo yang menang. Ia kesal lalu teringat mengenai pengajuan sukarelawan Global Research Centre yang tadi ia baca dan ia mulai merencanakan sesuatu.


Salah seorang asisten tuan Kim datang mengunjungi RS dan mulai cemas karena kondisi tuan Kim yang tidak ingat semua hal mengenai pekerjaan. Jika kondisinya tidak juga membaik sampai rapat tiba maka perusahaan akan segera mencari pengganti tuan Kim, kata asistennya itu. Ketua Han kebetulan datang dan menjelaskan kalau kondisi tuan Kim hanya mengalami amnesia sementara dan akan segera membaik. Lagi pula direktur Grup Kwanghye juga sangat menginginkan kesembuhan tuan Kim. Jadi ketua Han menyarankan agar asisten tuan Kim itu bersabar dan menenangkan staf yang lainnya. Mendengar ada nama direktur disebut maka asisten tuan Kim itu pun menurut pada ketua Han. Setelah kejadian itu, istri tuan Kim sangat berterima kasih pada ketua Han yang telah membela suaminya tadi. Ia bercerita kalau sebenarnya banyak rekan kerja yang tidak menyukai suaminya di perusahaan karena suaminya itu sangat dipercaya direktur. Mendengar hal itu, ketua Han hanya tersenyum dan meyakinkannya kalau tuan Kim akan segera pulih.



Asisten direktur memanggil ketua Han dan menanyakan jawaban ketua Han mengenai usulan nya atas Royal Medical Centre waktu itu. Ia berkata kalau direktur juga sudah setuju dan meminta mereka untuk bisa bekerja sama. Namun, ketua Han tetap menolaknya. Asisten direktur berkata kalau ketua Han sangat membutuhkan bantuannya untuk menghadapi dr. Jang di rumah sakit ini. Ia tahu kalau ambisi ketua Han ingin menjadi pimpinan RS. Kwanghye dan ambisinya sendiri adalah mendirikan Royal Medical Centre jadi akan lebih baik jika mereka bergabung untuk mencapai tujuan masing-masing. Ia meminta ketua Han untuk memikirkan tawarannya lagi dan perkataan asisten direktur itu jadi membuat ketua Han bimbang.


Ketua Jang meminta persetujuan asisten direktur. Ia merekomendasikan dr. Seo untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Jang berpikir kalau asisten direktur menyukai kinerja d. Seo jadi ia tidak berani memutuskan sendiri. Asisten direktur ternyata setuju. Ia menyerahkan langsung keputusan pada dr. Jang. (dendam kesumat nih kayanya mereka berdua ke dr. Seo) Sementara itu, Sung Woo terus saja menunggui Na Yeon. Ia bahkan lupa akan tugasnya yang lain. Sung Woo akhirnya bercerita pada Ah Jin tentang hubungannya dengan Na Yeon dulu. Ia bercerita kalau saat SMA Na Yeon itu suka padanya dan ia juga suka pada Na Yeon tapi saat itu dirinya lebih memikirkan sekolah. Jadi, ia meminta Na Yeon untuk bersabar menunggunya. Sampai suatu hari Na Yeon pindah rumah karena ada masalah keluarga dan mereka tidak pernah bertemu lagi. Sung Woo merasa sangat bersalah karena menurut cerita dari sahabatnya ternyata Na Yeon sampai sekarang masih menunggu Sung Woo. Ah Jin sedih melihat Sung Woo seperti itu.


Di tempat lain, dr. Jang mengabarkan pada dr. Seo kalau ia merekomendasikannya untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Seo jelas langsung menolaknya. Ia berkata walaupun penelitiannya terpilih di kompetisi kemarin tapi ia tetap bisa mengerjakan tugasnya sebagai dokter bedah di RS ini. Dokter Jang terus membujuknya. Tema penelitian dr. Seo sangat rumit jadi harus fokus dalam mengerjakannya jadi ia berpikir rekomendasi ini sangat tepat dengan kebutuhan dr. Seo. Mengenai Top Tim nantinya dr. Seo bisa kembali lagi setelah 1 atau 2 tahun. Dokter Seo tetap tidak bersedia. Ia bertanya apakah ini karena penelitiannya berhasil jadi dr. Jang memintanya pindah. Mendengar hal itu, dr. jang langsung marah. Ia mengatakan kalau hal ini juga sudah disetujui oleh asisten direktur jadi sebaiknya dr. Seo menurut saja. Kalau tetap tidak suka, lebih baik dr. Seo minta bantuan saja pada ketua Han seperti biasanya, kata dr. Jang menyindir. Dokter Seo kesal sekali bahkan sampai melempar buku-buku di ruangannya.


Istri tuan Kim menceritakan semua hal yang tidak diingatnya, bahwa tuan Kim adalah seorang GM Keuangan di grup Kwanghye tapi tuan Kim tetap tidak bisa mengingat. Ia hanya ingat akan masa kecilnya dulu. Dokter Seo yang datang memeriksa mengatakan kalau ia dan tim sedang berusaha mencari penyebab tuan Kim kehilangan sebagian ingatannya jadi ia meminta tuan Kim dan istrinya untuk tetap bersabar. Di tempat lain Sung Woo juga sedang menjenguk Na Yeon. Na Yeon sudah bisa mengobrol sedikit-sedikit. Kemudian dr. Park datang memeriksa dan berkata kalau Na Yeon sangat beruntung karena ada dokter seganteng Sung Woo yang selalu menjaga siang dan malam. Na Yeon dan Sung Woo tersenyum mendengarnya.


Dokter Jang dan stafnya tanpa sengaja berpapasan dengan ketua Han dan anggota Top Tim. Mereka saling menyapa. Saat dokter jang menyapa dr. Seo terlihat jelas kalau ada hal yang aneh terjadi antara mereka dan dr. Park curiga melihat hal itu. Kemudian ketua Han mengajak dr. Park untuk berdiskusi dengannya. Mereka akhirnya berbicara di ruangan ketua Han dan ternyata ketua Han menyerahkan proposal penanganan pasien yang sebelumnya ditawarkan asisten direktur. Ia berkata kalau mereka harus bisa bekerja sama dengan asisten direktur selaku penasihat dari Top Tim. Namun, dr. Park tetap menolak walaupun sebenarnya ia ingin menangani kasus tersebut. Hanya saja ia tidak suka caranya. Jika terus-menerus mengikuti keinginan asisten direktur, maka ke depannya pengaruh asisten direktur akan semakin besar di Top Tim.  Ia mengingatkan keinginan ketua Han saat merekrutnya dulu. Karena dirinya tidak dipengaruhi oleh orang-orang dalam RS ini maka ketua Han merekrutnya. Ia harap ketua Han tetap mengingatnya.



Setelah berdiskusi dengan ketua Han, dr. Park mendapat panggilan telepon lagi dari kakek di panti asuhannya dulu. Ia mengabarkan kalau dirinya ada di RS dan meminta dr. Park untuk menemuinya sebentar. Dokter Park menolak dan menjawab kalau ia sedang sibuk. Sebelum panggilan nya diputuskan, kakek itu memberitahu kalau dirinya di RS bersama ibu kandung dr. Park dan itu membuatnya sangat terkejut. Akhirnya, dr. Park memberanikan diri untuk menemui kakek itu. Terlihat sekali kalau dr. Park sangat ketakutan. Ia menatap curiga setiap ibu-ibu yang dilihatnya. Kemudian kakek itu datang dan menunjuk pada seorang wanita yang berdiri di depannya lalu mengatakan kalau itu adalah wanita yang ia maksud. Dokter Park perlahan menuju ke arah ibu itu dan akhirnya ia melihat wajah ibunya untuk pertama kali!




Bersambung ke episode 9

Note :
Sebenarnya Medical Top Tim ini ceritanya simpel tapi terlalu banyak persoalan medis nya jadi terlihat rumit.
Ceritanya juga kebanyakan di dalam rumah sakit padahal sebetulnya banyak potensi cerita pendukung yang bisa ditampilkan ..
Tapi .. ini kan baru episode 8 .. kita lihat kelanjutan ceritanya saja yah ..

Terima kasih sudah membaca ^^ 

Tuesday, November 26, 2013

Medical Top Team Episode 8 Part 1



Terjadi sebuah kecelakaan dan korbannya adalah seorang gadis yang ternyata ketika sekolah dulu sangat menyukai Sung Woo. Gadis itu bernama Yoo Na Yeon dan kondisinya sangat parah karena ia terjatuh dari lantai atas sebuah bangunan konstruksi dan perutnya tertusuk besi sampai menembus ke pinggangnya. Sung Woo yang mengenali Na Yeon sangat shock apalagi saat melihat kondisinya. Sung Woo tiba-tiba teringat kembali saat dulu ia memergoki Na Yeon yang diam-diam memberikannya coklat ucapan selamat ujian dan saat Na Yeon tersenyum karena ketauan olehnya.



Karena besinya cukup panjang maka harus dipotong. Oleh karena itu, salah seorang petugas datang dengan membawa mesin pemotong besi dan memotong ujung besi tersebut dengan hati-hati. Semua sangat ketakutan melihatnya. Setelah berhasil dipotong, Na Yeon segera dibawa ke ruangan operasi. Sepanjang perjalanan menuju ruang operasi, Sung Woo terlihat sangat bingung dan linglung. Pasti Sung Woo masih sangat kaget. Ia pun pergi setelah memberitahu Ah Jin bahwa dirinya tidak akan ikut dalam operasi Na Yeon. Ah Jin jadi merasa aneh melihat sikap Sung Woo.


Sebelum melakukan operasi, dr. Park, dr. Seo, dan dr. Jeong membahas kondisi pasien terlebih dahulu. Dilihat dari hasil rontgen, diketahui bahwa terjadi banyak pendarahan di sekitar abdomen perut karena tancapan besi tersebut. Bagian kepala yang terbentur juga mengkhawatirkan dan terlihat pula kerusakan di beberapa bagian tulang rusuk dan paru-paru. Maka mereka segera berbagi tugas. Dokter Park akan mengoperasi bagian abdomen untuk mengeluarkan besi dan menghentikan pendarahan. Dokter Seo bertugas di bagian paru-paru dan dr. Jeong di bagian kepala.  Setelah semua setuju maka mereka semua segera bersiap-siap untuk operasi.


Di tempat lain, terlihat seorang pria sedang menelepon sambil mengemudi. Pria itu bernama Kim Tae Hyeong dan ia adalah GM operasional keuangan di Kwanghye Grup. (wah seneng ada jendral Seolwon (QSD) jadi pemeran pendukung disini hehehe) Saat itulah, sebuah truk dari arah samping tiba-tiba datang dan tuan Kim tidak bisa menghindar sehingga kecelakaan pun terjadi. Ia segera dilarikan ke RS. Kwanghye. Tuan Kim masih sadar dan ia mengeluh kesakitan di bagian dada nya sehingga petugas UGD pun segera memanggil dokter dari bagian bedah thorax. Petugas RS. Kwanghye menjadi sangat sibuk karena dalam satu hari ini mereka harus menangani korban-korban dari dua kasus kecelakaan yang cukup parah.


Ketua Han mendapat telepon dari sekretaris Hong saat ia akan bergegas pergi setelah mendengar ada dua pasien darurat akibat kecelakaan. Melalui telepon itu sekretaris Hong menginformasikan mengenai tuan Kim Tae Hyeong yang merupakan GM Keuangan grup Kwanghye dan sekarang ada di UGD RS akibat kecelakaan. Ia menyampaikan pesan direktur yang meminta agar Top Tim lah yang menangani operasi tuan Kim ini. Ketua Han tidak bisa menjanjikan hal tersebut tetapi ia jadi bimbang karena sekretaris Hong mengatakan jika ketua Han tidak bisa maka direktur akan menghubungi asisten direktur. Ketua Han teringat kembali percakapannya dengan direktur tempo hari. Sebagai anak pasti dia juga ingin diakui jadi hal ini sangat membuatnya bingung.



Ketua Han akhirnya menelepon dan menginformasikan jati diri tuan Kim pada seorang dokter. Ia meminta agar ruang operasi segera disiapkan. Kebetulan saat itu dokter tersebut sedang bersama dr. Jang. Setelah mendengar kalau tuan Kim adalah orang yang sangat penting dan sedang dirawat di UGD maka dr. Jang langsung bersedia untuk melakukan operasi tersebut dan lagipula dari diagnosa diketahui bahwa aorta tuan Kim pecah dan itu memang mengharuskan dokter dari bagian bedah thorax yang mengoperasi. (ckckck ini dokter yah ...) 


Tuan Kim segera dibawa ke ruang operasi. Pada saat itu, operasi Na Yeon juga sudah akan siap dilakukan oleh Top Tim namun tiba-tiba ketua Han datang dan mengatakan kalau direktur meminta Top Tim untuk menangani tuan Kim yang juga harus segera dioperasi. Sudah jelas dr.Park langsung menolak. Ia tidak peduli seberapa penting nya tuan Kim karena baginya kondisi Na Yeon lah yang sekarang lebih penting untuk segera diselamatkan. Suasana pun menjadi tegang karena ketua Han dan dr. Park yang saling adu argumen. Karena tidak tahan mendengar perdebatan, dr. Seo akhirnya mengalah dan berkata kalau memang harus Top Tim yang mengoperasi maka biar dia saja yang mengoperasi tuan Kim dan meminta staf nya yang lain untuk menggantikannya disini. 



Dokter Jang yang sedang bersiap untuk operasi tidak terima saat diberitahu bahwa direktur meminta agar Top Tim lah yang mengoperasi tuan Kim. Ia lebih tidak setuju lagi saat tau kalau dr. Seo yang akan melakukannya. Kemudian ketua Han datang dan meminta maaf karena sebelumnya ia tidak tahu kalau dr. Jang sendiri yang akan mengoperasi. Ia berkata karena ini permintaan direktur jadi ia tidak punya pilihan. Dokter Jang tetap tidak mau diganti. Ia lalu menyarankan agar dr. Seo menjadi asistennya saja. Dengan begitu, dr. Seo bisa menjadi perwakilan dari Top Tim di operasi tersebut. Setelah itu, dr. Jang pun segera masuk ke ruang operasi. Dokter Seo sangat kecewa pada ketua Han yang tidak langsung mengabarinya tapi malah meminta bantuan orang lain. (Aku bisa ngerti koq..saat itu ketua Han pasti serba salah..dalam hatinya ia ingin diakui sebagai anak oleh direktur tapi dia juga tidak mau melanggar prinsipnya)



Dokter Seo akhirnya menjadi asisten dr. Jang dalam operasi tuan Kim. Terlihat jelas kalau dr. Jang dan rekan-rekan nya di dept. bedah thorax kurang menyukai dr. Seo. Pengganti dr. Seo di operasi Na Yeon juga sudah datang dan membantu dr. Park. Sementara itu, Sung Woo melamun sendirian. Ia masih memikirkan Na Yeon. Setelah berpikir beberapa lama, Sung Woo pun akhirnya pergi ke ruang operasi tapi hanya menyaksikan dari luar. Sepertinya ia tidak tega tapi tetap khawatir. Untunglah pada akhirnya besi yang menancap bisa dikeluarkan dan pendarahan segera di jahit. Operasi tuan Kim juga berlangsung dengan baik. Ketua Han memantau dengan serius kedua operasi dari ruang atas. Kemudian asisten direktur datang. Ia baru tau kalau tuan Kim itu adalah orang penting di Grup Kwanghye. Dokter Jang yang melihat asisten direktur langsung tersenyum dan memberi hormat tapi ternyata asisten direktur lebih tertarik memperhatikan dr. Seo.



Asisten direktur bertanya apa benar ayah yang meminta top tim langsung untuk menangani tuan Kim. Ya! jawab ketua Han. Asisten direktur terdiam sebentar kemudian berkata kalau dirinya sangat iri pada ketua Han karena mendapatkan dukungan dari ayah. Ketua Han tampak terkejut mendengarnya. Akhirnya operasi tuan Kim selesai. Dokter Jang dan dr. Seo bertemu dengan istri tuan Kim yang sangat cemas memikirkan kondisi suaminya. Saat memberikan penjelasan, dr. Seo justru membuat istri tuan Kim ketakutan karena bahasanya yang terlalu formal. Melihat hal tersebut dr. Jang kemudian memberikan penjelasan dengan kata-kata yang mudah dimengeri sehingga istri tuan Kim menjadi faham dan tenang. Kelihatan jelas kalau dr. Seo ini ternyata lemah dalam berkomunikasi dengan orang lain ..


Dokter Jang mengingatkan dr. Seo untuk terus memantau kondisi tuan Kim. Hal itu tentu saja siap dilaksanakan oleh dr. Seo. Sebelum pergi, dr. Jang kembali menanyakan bagaimana keputusan dr. Seo mengenai kompetisi di Kemenristek yang mereka bahas waktu itu. Dokter Seo menjawab bahwa persiapan nya sudah hampir selesai. Jadi, dr. Seo akan tetap mengikuti kompetisi tersebut dan dr. Jang marah mendengarnya. Ia berkata kalau dr. Seo tidak pernah memandang senior-seniornya di RS ini. Dokter Seo menjelaskan bahwa penelitiannya sudah sejak lama disiapkan dan hasilnya ternyata bagus. Jika menang, maka bukan hanya dirinya yang diuntungkan tapi RS. Kwanghye juga akan mendapatkan keuntungan. Namun, dr. Jang tetap tidak senang. Kayanya semua yang dikerjakan dr. Seo itu salah di mata dr. Jang..


Setelah mengamati kondisi tuan Kim, ketua Han kembali ke ruangan Top Tim. Disana ia berbincang dengan dr. Park. Dokter Park meminta maaf karena masalah operasi tadi. Itu pilihan yang sulit karena pasien Na Yeon kondisinya juga sangat kritis. Ia menyayangkan karena masalah-masalah seperti ini mereka jadi sering berselisih. Setelah itu, ketua Han kembali ke ruangannya dan disana sudah ada sekretaris Hong. (Revisi: sekretaris Hong ini ternyata sekretarisnya direktur bukan ketua Han seperti yang aku tulis sebelumnya hehehe) Mereka berdua membicarakan tentang tuan Kim. Direktur sangat cemas pada kondisi tuan Kim karena semua urusan keuangan grup Kwanghye ada di tangannya. Ketua Han yang sedang dalam keadaan bad mood langsung berkata agar sekretaris Hong menyampaikan pada direktur bahwa operasi tuan Kim Tae Hyeong ini berjalan sukses dan dirinya sendiri yang akan bertanggung jawab. Mendengar itu, sekretaris Hong merasa aneh dan bertanya sebenarnya ada masalah apa antara direktur dengan ketua Han tapi ketua Han hanya menjawab kalau mereka tidak ada masalah apa-apa.


Kembali ke tempat operasi, dr. Jeong baru saja menyelesaikan operasi di bagian kepala Na Yeon. Ia sangat lelah dan akan kembali ke ruang radiologi. Sesampainya disana ia sangat kaget karena menemukan dr. Bae yang sedang tidur sambil menggunakan masker. Ternyata dr. Bae tidak pulang ke rumah karena besok pagi ada pertemuan. Ia mengeluh karena kencan nya kemarin gagal maka kulitnya jadi menderita dan dr. Jeong malah ikut-ikutan mengusap kulit mukanya hahaha. Di tempat lain, dr. Seo bertemu dengan dr. Park. Dokter Park bertanya apa alasan dr. Seo mau mengajukan diri untuk melakukan operasi pada tuan Kim. Apa karena dr. Seo tidak mau melihatnya bertengkar dengan ketua Han? atau karena tuan Kim orang yang penting? tanya dr. Park. Kalau memang seperti itu maka dr. Park akan sangat kecewa bukan? dr. Seo balik bertanya. Dokter Park berkata kalau dr. Seo ini selalu membuatnya bertanya-tanya. Kenapa melakukan ini ?kenapa seperti itu? kau selalu terlihat menderita jadi aku selalu bertanya-tanya, kata dr. Park membuat dr. Seo terdiam.



Ah Jin bertanya pada Sung Woo kemana saja saat operasi tadi. Sung Woo tidak menjawab dan terus memperhatikan keadaan Na Yeon. Ia malah menanyakan apa keluarga Na Yeon sudah datang pada salah seorang perawat. Ternyata keluarga Na Yeon tidak bisa dihubungi tapi nanti temannya akan datang menjenguk. Ah Jin bertanya apa Sung Woo kenal dengan Na Yeon. Sung Woo menghela nafas lalu menjawab kalau Na Yeon adalah adik kelasnya saat SMP dan SMA. Kemudian flashback.. Kembali saat Sung Woo masih SMA dulu. Saat itu Na Yeon seperti biasa memberikan sebuah hadiah pada Sung Woo yang akan mengikuti ujian. Sung Woo merasa tidak enak karena selalu diberi hadiah. Ia bertanya apa Na Yeon bisa menunggu? Tunggu sampai ia masuk kuliah dulu, setelah itu mereka bisa bersama-sama. Kemudian Na Yeon mengangguk dan mereka berdua pun tersenyum. Sambil terus menunggu, Sung Woo berkata dalam hati agar Na Yeon segera bangun. Ia ingin menyampaikan kalau dirinya sangat menyesal..




Bersambung ke Part 2

Note :
Hehe .. aku pikir nanti Ah Jin mulai merasa kehilangan Sung Woo .. bener ga yah? kita lihat nanti ..
Part 2 sedang aku kerjakan .. Sabar yah :)

Terima kasih sudah membaca ^^