Pages

Saturday, November 23, 2013

Medical Top Team Episode 7 Part 2



Ba Wee akhirnya sadar dan itu artinya operasi Transplantasi Paru-Paru dari donor hidup pertama di Korea Selatan berhasil dilakukan. Dokter Jang dan Dept. Bedah Thorax RS. Kwanghye pun menjadi terkenal. Semua media memberitakan kesuksesan tersebut dan dr. Jang jadi sibuk diwawancarai oleh berbagai media. Sementara itu, asisten direktur memanggil dr. Seo dan dr. Park ke ruangannya. Saat berdiskusi, asisten direktur menawarkan sebuah kasus penyakit yang sulit disembuhkan dan meminta Top Tim untuk menangani kasus tersebut. Ia berkata setelah kesuksesan transplantasi paru-paru dari donor hidup kemarin maka kasus penyakit yang baru ini juga tidak akan kalah menyedot pemberitaan media. Dokter Park keberatan, ia berpikir kalau hal seperti ini seharusnya didiskusikan antara asisten direktur dengan ketua Han saja. Namun, asisten direktur memilih untuk langsung berdiskusi dengan dr. Park dan dr. Seo. Dokter Park dengan tegas menolak. Ia berkata kalau dirinya bekerja bukan untuk mencari ketenaran semata. Tetapi, sepertinya dr. Seo tertarik dan berkata kalau penyakit Karsinoma Sistik Adenoid (Kanker kelenjar yang langka) tersebut adalah penyakit yang sangat ingin ia tangani. 


Asisten direktur masih membujuk dr. Park dan dr. Seo. Ia ingin mereka berdua yang melakukan operasi tersebut. Jika mereka berdua yang melakukannya, ia yakin operasi bisa berhasil. Dokter Park pun langsung menolaknya. Ia memang sangat ingin menyelamatkan pasien tapi caranya tidak harus seperti ini. Jika operasi ini sukses maka RS akan semakin terkenal, itu yang diinginkan oleh anda bukan? tanya dr. Park. Jika memang seperti itu, maka dr. Jang bisa melakukannya dengan sangat baik, kata dr. Park lagi. Ia pun pamit pergi. Asisten direktur tampak tersinggung. Ia berkata kalau dirinya tidak membutuhkan dokter yang baik dan polos. Dokter Seo yang masih disana tampak bimbang. Ia meminta waktu untuk mendiskusikan hal itu dengan Top Tim tetapi asisten direktur tidak setuju. Ia tidak memerlukan persetujuan dari Top Tim untuk melakukan operasi ini dan ia juga tidak suka menunggu. Karena dr. Seo masih ragu-ragu juga, ia pun mengatakan kalau ternyata dr. Seo juga sependapat dengan dr. Park. Dokter Seo hanya bisa terdiam mendengarnya.


Di luar, dr. Park ternyata menunggu dr. Seo. Ia yakin kalau dr. Seo juga akan menolak tawaran asisten direktur. Kenapa kau yakin aku akan menolak? tanya dr. Seo. Dokter Park menjawab kalau dr. Seo pasti tidak ingin mengecewakannya. Kenapa begitu? tanya dr. Seo lagi. Yah..itu karena kau adalah dr. Seo, jawab dr. Park. Terserah dr. Park mau berpikir apa, kata dr. Seo. Mulai sekarang, dr. Seo hanya ingin mengikuti kata hatinya saja. Dokter Park pun tersenyum mendengarnya. Setelah itu, dr. Park pergi menjenguk dr. Hwang (direktur klinik Paran). Direktur menyemangati dr. Park yang tampaknya murung karena hal tadi. Saat itulah ada sms masuk ke HP direktur dan ia tampak terkejut setelah melihatnya. Dokter Park yang curiga lalu mengambil dan membaca isi sms itu. Ternyata sms itu dari kakek panti asuhan dr. park sewaktu masih kecil dulu. Ia menulis kalau dirinya sudah menemukan ibu kandung dr. Park dan meminta direktur agar segera menghubunginya. Dokter Park terlihat marah dan menyarankan direktur untuk tidak berhubungan lagi dengan kakek itu. Setelah membaca sms tadi, dr. Park terlihat sangat ketakutan. Ia berdiam diri di ruang penyimpanan. (memang susah menghilangkan trauma itu..kasihan liatnya huhu..) 



Setelah kondisinya pulih, Ba Wee pun akhirnya keluar dari RS. Dokter Park dan Ah Jin mengantar Ba Wee dan keluarga barunya sampai di depan. Ah Jin tidak henti berpesan pada ibu Ba Wee agar Ba Wee selalu melakukan check up di RS yang sudah direkomendasikan. Ibu Ba Wee berterima kasih dan berjanji akan merawat Ba Wee dengan baik. Sebelum pergi, Ba Wee berpamitan dan memberikan sebuah origami bintang nya pada dr. Park. Ia berkata agar dr. Park juga membuat origami bintang seperti dirinya, maka suatu saat nanti ibu dr. Park juga akan datang. Dokter Park terharu mendengarnya dan berpesan agar Ba Wee selalu sehat dan tidak pernah sakit lagi. Setelah itu, Ba Wee dan keluarga barunya pun pergi.

  

Di tempat lain, dr. Jang sedang membaca artikel tentang dirinya sambil menelepon putrinya yang bernama Emily. Kemudian asistennya datang dan menyerahkan sebuah laporan hasil penelitian yang akan mereka masukkan untuk mengikuti kompetisi di Kemenristek. Dokter Jang memeriksa laporan tersebut lalu berterima kasih karena hasilnya bagus sekali. Saat itulah, dr. Jang diberi tahu kalau dr. Seo juga mengikuti kompetisi tersebut dan sepertinya tema penelitian dr. Seo sama dengan penelitian dr. Jang. Dokter Jang terkejut mendengarnya. Sementara itu, dr. Seo sedang memeriksa hasil laporan Sung Woo dan Ah Jin. Ia memuji mereka berdua karena telah mengerjakan laporan dengan sangat baik. Kemudian seorang dokter datang dan memberitahu kalau dr. Jang meminta dr. Seo untuk segera menemuinya.


Dokter Seo pergi menemui dr. Jang. Disana, dr. Jang langsung menanyakan tema penelitian dr. Seo yang akan diikutkan dalam kompetisi. Dokter Seo menjawab kalau tema penelitiannya mengenai analisis genetika dalam pengobatan kanker paru-paru. Mendengar hal itu, dr. Jang berkata dengan menyebalkan bahwa dirinya juga mengambil tema tersebut. Jika seperti itu maka sepertinya kita akan bersaing dengan tema penelitian yang sama, kata dr. Jang lagi. Bagaimana ini?Apa kita harus bergabung menjadi satu tim atau salah satu harus ada yang mengalah? tanya dr. Jang. Menurut informasi, setiap RS mengirimkan perwakilan yang benar-benar handal jadi ia meminta dr. Seo agar berpikir lagi karena tidak mungkin dalam satu departemen harus bersaing dalam kompetisi tersebut. Dokter Seo hanya bisa diam mendengarnya lalu pamit pergi.


Di tempat lain, asisten direktur sedang berbicara dengan direktur mengenai rencananya membangun Royal Medical Centre. Ia menjelaskan bahwa target pasarnya adalah untuk mengobati kalangan VIP dari dalam dan luar negeri. Direktur terlihat kurang suka namun asisten direktur meyakinkannya lagi. Ia berkata bahwa saat ini persaingan dalam pelayanan medis sangatlah kompetitif, jadi Kwanghye Grup juga harus menawarkan pelayanan medis yang berbeda. Jadi, Top Tim dibuat untuk rencana ini? tanya direktur. Asisten direktur menjawab dengan adanya Top Tim maka RS Kwanghye bisa dipromosikan sebagai RS berskala internasional dan itu sangat bagus untuk menarik minat pasien VIP. Ternyata saat itu ketua Han datang dan mendengar perkataan asisten direktur. Direktur bertanya apa ketua Han ini sudah diberitahu mengenai rencana tersebut. Asisten direktur yang sedikit terkejut kemudian berkata bahwa ia akan mendiskusikannya sekarang dengan ketua Han.


Beberapa saat kemudian, asisten direktur berbicara dengan ketua Han. Ia menjelaskan rencana nya membangun Royal Medical Centre yang nantinya akan diisi oleh Top Tim. Jadi, kedepannya Top Tim ini adalah tim ahli untuk menangani pasien VIP. Apa maksudnya anda berencana akan membuat Top Tim yang kedua, ketiga, dst? tanya ketua Han. Ya! Top Tim yang ada saat ini merupakan awal dari semuanya, jawab asisten direktur. Ketua Han bertanya apa Top Tim yang sekarang ini juga kedepannya akan dipekerjakan di Royal Medical Centre. Tentu saja! jawab asisten direktur. Tapi, ketua Han tidak setuju dengan rencana itu. Ia menegaskan agar asisten direktur tidak menggunakan Top Tim nya sebagai alat untuk mewujudkan ambisi. Asisten direktur tersinggung dan menegaskan bahwa tanpa bantuannya maka Top Tim itu tidak akan pernah bisa dibentuk. Apa ketua Han benar-benar tidak tau alasan dirinya menyetujui pendirian Top Tim? tanya asisten direktur lagi. Ketua Han pun sadar kemudian berkata kalau ternyata asisten direktur ini lebih menyeramkan dari yang ia bayangkan sebelumnya. Walaupun saat ini kau tidak setuju tapi pada akhirnya kau juga akan setuju dengan pendapatku! kata asisten direktur. Ketua Han pun pergi meninggalkan asisten direktur.

  

Masih di tempat yang sama, direktur berbicara dengan ketua Han. Ia mengatakan kalau rencana pendirian Royal Medical centre itu bukanlah sebuah ide yang buruk. Ia tidak memiliki alasan untuk menolak suatu rencana yang akan mendatangkan keuntungan. Ketua Han tetap tidak setuju karena alasan seperti itu berarti RS akan membeda-bedakan layanan kesehatan. Direktur marah dan bertanya apa ketua Han bisa mendapatkan uang untuk membeli sesuap nasi saja dengan sikap seperti itu. Ketua Han tidak mau mendengar lebih jauh lagi kemudian pamit pergi tapi direktur berkata dengan tegas agar ketua Han mencoba untuk bisa menang dari asisten direktur. Jika berhasil, maka ia akan mengumumkan pada semua orang bahwa ketua Han ini adalah anak kandungnya. Tunjukkan padaku bahwa kau memang layak menjadi anakku! kata direktur lagi. Ketua Han tampak bingung mendengarnya.


Dalam perjalanan pulang, asisten direktur mendapat panggilan telepon dari suaminya. Ia pun segera meminta sopirnya untuk berhenti lalu menjawab teleponnya di luar. Saat berbicara, ia terlihat tidak nyaman. Ia berkata agar jangan membahas masalah perceraian. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah bercerai. Ia ingin agar suaminya tetap di Paris saja melakukan hal yang diinginkan karena dirinya disini baik-baik saja. Tapi saat itu sambungan telepon tiba-tiba diputus dan asisten direktur tampak sedih. Ia hanya terdiam dengan tatapan kosong. (realitas kehidupan saat ini..dilema antara karir dan rumah tangga..asisten direktur ini terlalu berambisi di karir jadi urusan rumah tangganya terabaikan..)


Kembali ke RS, dr. Seo sedang memikirkan pembicaraannya dengan dr. Jang mengenai tema penelitian tempo hari. Ia bimbang mengenai hal tersebut. Dokter Seo sepertinya selalu terpaksa mengalah sama ketua departemennya itu. Seharusnya seorang pemimpin harus memberi support sama anggotanya untuk banyak berkarya bukannya mematikan kreativitas. Di tempat lain, Ah Jin baru saja kembali ke ruang istirahat dan menemukan teman-temannya dan dr. Jo sedang makan ayam goreng. Ia pun marah karena tidak diberitahu. Mereka akhirnya makan ayam goreng bersama-sama. Saat sedang makan, perawat Yoo datang dan mereka pun mengajaknya ikut makan. Perawat Yoo senang dan akan ikut bergabung tapi tiba-tiba tidak jadi gara-gara melihat cara makan dr. Jo yang jorok. Dokter Jo membersihkan tangannya yang kotor dengan mulut lalu ia mengambil ayam goreng spesial untuk perawat Yoo dengan tangannya itu. Otomatis, perawat Yoo yang melihat langsung jijik dan tidak jadi ikut makan bersama hahaha.



Dokter Jo dan yang lain masih melanjutkan makan. Dokter Jo berkata kalau ia sangat kasihan dengan Ah Jin, Sung Woo, dan Minji. Seharusnya cuaca cerah begini bisa jalan-jalan keluar bersama pacar tapi mereka malah makan ayam goreng disini bersamanya. Ah Jin setuju lalu berkata memang benar sekali, ia seharusnya sedang makan siang bersama seorang pacar saat ini. Sung Woo jadi ingat masa lalu saat masih sekolah dulu, ia sangat populer dan bahkan ada seorang gadis yang sangat menyukainya. Gadis itu selalu mengikutinya kemana-mana. Ah Jin dan yang lainnya sudah pasti tidak percaya cerita Sung Woo hahaha (kalau aku sih percaya hehehe ^^) Ah Jin lalu bertanya apa dr. Jo saat sekolah dulu juga populer. Dokter Jo menjawab tentu saja! semuanya kaget .. tentu saja tidak mungkin! kata dr. Jo dan semuanya tertawa.


Berpindah ke UGD, sepertinya terjadi sebuah kecelakaan dan para korbannya terluka parah. Dokter-dokter di UGD langsung menangani korban-korban kecelakaan tersebut. Ada seorang gadis yang terluka sangat parah karena ada sebatang besi yang menancap di perutnya tembus ke bagian pinggang. (serem bgt liatnya ngilu ..) Ternyata gadis itu jatuh dari lantai 2 sebuah gedung dan mendarat dengan tertancap sebilah besi. Dokter di UGD pun segera memanggil Top Tim karena kondisinya sangat parah. Top Tim segera datang dan melihat kondisi pasien tersebut. Saat itulah tiba-tiba Sung Woo mengenali gadis itu. Ia sangat kaget karena gadis itu adalah gadis yang tadi ia ceritakan, yaitu gadis yang saat sekolah sangat menyukai dirinya. Sung Woo shock melihat keadaan gadis itu!

  


Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Bersambung ke episode 8 ^^

Note:
Yess..sepertinya cerita masa lalu Sung Woo akan mulai diceritakan. Penggemar Minho pasti senang nih hehehe.
Terima kasih sudah sabar menunggu sinopsis ini keluar. Mohon maaf karena saya sedang ujian jadi baru selesai mengerjakannya.
Sinopsis episode 8 sedang aku kerjakan ..
Terima kasih sudah membaca ^^

5 comments:

  1. jangan lama2 ea eon sharenya,,,

    saya tunggu,,, :)

    ReplyDelete
  2. seneng banget lah....

    ehehe...
    lama ya eonni...
    bolak-balik, baru nongol sekarang...
    jangan lama-lama ya eonni.. penasaran banget soalnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah maaf yah :( semoga bisa aku post ntar malem ^^

      Delete
  3. yang episode 10 keatas mana ? hehe

    ReplyDelete
  4. eonni kok episode yg ke 8 nya gak bisa di buka sih..

    ReplyDelete