Ketua Han akhirnya menyetujui operasi Ba Wee. Ia mengabarkan hal itu pada anggota Top Tim. Namun, beberapa saat kemudian dr. Park mengabarkan kalau asisten direktur juga telah menyetujui operasi tersebut. Bagaimana ini? Ketua Han juga sudah menyetujui operasi Ba Wee! sahut dr. Jo bingung. Dokter Park dan ketua Han pun sama-sama terkejut. Akhirnya, ketua Han, dr. Park, dr. Seo, dan dr. Jang bertemu dengan asisten direktur untuk membahas masalah operasi tersebut. Ketua Han meminta agar operasi Ba Wee dilakukan oleh dr. Park dan dr. Seo. Ia berkata sudah membahas hal tersebut dengan Top Tim. Namun, asisten direktur menolaknya karena sebelumnya ia sudah sepakat dengan dr. Park bahwa operasi Ba Wee ini akan dilakukan oleh dr. Park dan dr. Jang. Dokter Jang juga menambahkan kalau sebelumnya ia sudah konfirmasi pada ketua Han kalau Top Tim memang tidak bersedia melakukan operasi Ba Wee jadi departemen nya lah yang akan melakukan operasi. Dokter Jang mengejek ketua Han yang tiba-tiba setuju setelah mendengar operasi Ba Wee akan diambil alih oleh departemennya.
Akhirnya, dr. Park mengusulkan agar operasi ini dilakukan oleh 2 departemen saja, yaitu Dept. bedah Thorax dan Top Tim. Ia merekomendasikan dr. Seo untuk ikut dalam operasi ini. Ia pun memohon agar dr. Seo mau membantunya. Dokter Jang tidak masalah karena walaupun dr. Seo ikut dalam operasi, tetap saja departemen Thorax yang akan bertanggung jawab sepenuhnya, bukan Top Tim. (jadi maksudnya kalo berhasil, Dept. Bedah Thorax yang akan berjasa..) Mereka semua pun akhirnya sepakat. Di luar ruangan dr. Jang menanyakan donor untuk Ba Wee sudah ada atau belum. Ia menyarankan agar keluarga Ba Wee dihubungi karena donor terbaik adalah dari keluarga dan nantinya hal itu akan mempermudah urusan izin dari komite etis RS. Dokter Park hanya bisa diam mendengarnya.
Di ruangan asisten direktur, ketua Han bertanya mengapa asisten direktur tidak mendukung Top Tim dan malah mendukung dr. Jang. Asisten direktur mengingatkan masalah Beum Jun, pada waktu itu ketua Han bertindak sendiri dan tidak menghargai dirinya. Ia tidak mendapatkan apa-apa jika membantu ketua Han. Ketua Han akhirnya mengerti, jadi ini karena aku tidak mendengarkan kata-kata mu dulu, tanyanya. Asisten direktur berkata kalau ketua Han akhirnya mengerti juga.
Dokter Park berusaha menemui ibu Ba Wee. Tapi ia tidak jadi bertemu karena tidak tega setelah melihat keharmonisan keluarga ibu Ba Wee bersama suaminya yang baru. Akhirnya ia pun kembali ke RS. Ternyata direktur klinik Paran datang ke RS. Kwanghye. Ia menemui dr. Park dan berkata kalau ia ingin melakukan tes untuk donor Ba Wee. Direktur berkata kalau sumsum tulangnya saja dulu cocok untuk Ba Wee, jadi donor yang sekarang pun pasti cocok. Ia tetap bersikeras ingin menjadi donor walaupun dr. Park menolak. Bahkan direktur juga membawa 3 orang yang juga dulu pernah mendonorkan darah untuk Ba Wee. Mereka bertiga ternyata dulu satu panti asuhan dengan Ba Wee dan bersedia di tes untuk menjadi calon donor. Dokter Park terharu mendengar hal tersebut.
Keempat calon donor itu pun akhirnya melakukan serangkaian tes. Setelah hasilnya keluar, dr. Seo sangat kagum dengan paru-paru dr. Hwang (direktur klinik Paran) yang ternyata sangat bersih. Dua orang pendonor lain paru-paru nya seperti pernah terkena TBC dan yang satu lagi cukup bersih. Dokter Seo menyimpulkan bahwa dr. Hwang dan salah satu calon donor tersebut bisa menjadi donor untuk Ba Wee. Dokter Park sangat senang mendengarnya sampai-sampai ia tidak sadar kalau ia memegang bahu dr. Seo. Mereka pun menjadi canggung karenanya. Dokter Seo berkata bahwa sekarang tinggal bagaimana ketua Han bisa meyakinkan komite etis RS untuk mengizinkan operasi Ba Wee. Mereka berharap semua bisa berjalan dengan lancar.
Di tempat lain, dr. Jang tampaknya baru saja menyelesaikan operasi. Ia menyombongkan diri sendiri dan berkata kalau tidak ada dirinya bagaimana bisa operasi ini berjalan dengan baik. Asisten nya memuji dr. Jang dan berkata kalau semua dokter yang ada di RS ini tau kalau dr. Jang adalah legenda para dokter, siapa yang bisa meragukan kehebatan dr. Jang. Dokter Jang senang dipuji seperti itu. Kemudian ia berkata kalau bukan karena usianya, pasti sekarang ia sudah masuk Top Tim.
Di tempat lain, dr. Jo bertemu dr. Park. Ia mengingatkan dr. Park agar tidur di tempat rahasia milik mereka berdua. Dokter Park tertawa mendengarnya. Dokter Park mempersilahkan dr. Jo untuk kesana duluan karena dirinya akan menengok Ba Wee terlebih dahulu. Dokter Jo pun pergi kesana. Ternyata perawat Yoo mendengar hal tersebut. Ia penasaran lalu membuntuti dr. Jo. Dokter Jo masuk ke ruang penyimpanan dan perawat Yoo menyusulnya. Celana dr. Jo bolong dan ia akan menjahitnya. Saat membuka celana tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan dr. Jo mengira itu dr. Park lalu menyuruhnya agar cepat masuk saja. Ternyata itu adalah perawat Yoo yang terkejut melihat dr. Jo. Ia pun berteriak dan berlari keluar. Dokter Jo panik lalu menyusulnya. Ia memohon agar perawat Yoo merahasiakan soal kejadian tadi. Perawat Yoo melihat celana dr. Jo. Namun, dr. Jo berkata bukan soal celananya tapi soal ia tidur di ruang penyimpanan. Ia memohon sambil mengedipkan mata hahaha. (kayanya cocok nih dr. Jo sama perawat Yoo)
Ketua Han sedang mempresentasikan proposal operasi transplantasi dari donor hidup untuk Ba Wee di depan Komite Etis RS. Ia menjelaskan riwayat hidup pendonor yang sebelumnya juga pernah menjadi donor Ba Wee saat operasi Leukimia. Pendonor ini mengajukan dirinya sendiri dan tulus ingin membantu Ba Wee, kata ketua Han. Namun, karena kedua pendonor ini bukan keluarga dari Ba Wee, maka komite etis perlu waktu untuk mempertimbangkannya. Ah Jin, Sung Woo, dan temannya mengeluh coba kalau keluarga pasti akan mudah diizinkan. Ketua Han berterima kasih tapi ia memberi tahu bahwa Ba Wee sudah tidak memiliki banyak waktu lagi jadi ia mohon agar komite dapat segera memberi keputusan.
Di ruangan Top Tim, seluruh anggota sedang menunggu hasil keputusan komite. Kemudian Ah Jin datang sambil berlari mengabarkan kalau komite akhirnya mengizinkan operasi transplantasi paru-paru Ba Wee. Semua pun bersorak senang dan lega. Namun, baru sebentar mereka tersenyum lega, dr. Bae tiba-tiba datang dan menginformasikan bahwa hasil tes lanjutan ditemukan banyak infiltrasi pada paru-paru pendonor O Jun Il. Itu artinya O Jun Il tidak bisa jadi pendonor. Semua pun panik. Bagaimana ini, operasi nya membutuhkan 2 orang donor, kata dr. Jeong. Kalau saja ada keluarganya pasti akan lebih baik, tambahnya lagi. Mendengar hal tersebut, dr. Park langsung bergegas pergi. Dokter yang lain hanya bisa aneh melihatnya.
Dokter Park akhirnya menemui ibu Ba Wee dan menceritakan kondisi Ba Wee yang sebenarnya. Ia minta maaf karena tidak menceritakan hal tersebut pada saat bertemu sebelumnya. Ia berkata pada awalnya ia sudah menemukan donor namun ternyata terjadi masalah sehingga Ba Wee memerlukan satu orang pendonor lagi dan harapan satu-satunya adalah ibu Ba Wee sendiri, kata dr. Park. Ia berkata bahwa dirinya tidak memaksa karena ia mengerti keadaan ibu Ba Wee. Ia hanya bingung sehingga datang kesini. Dokter Park lalu memberikan origami bintang dan buku gambar Ba Wee. Ia bercerita kalau Ba Wee setiap hari melipat origami ini agar bisa bertemu ibunya kembali. Setelah menyerahkannya, dr. Park pun pamit pergi. Ibu Ba Wee menangis terharu saat membaca tulisan Ba Wee yang ingin mendonorkan matanya suatu hari nanti.
Kembali ke RS, dr. Park dikejutkan dengan kondisi Ba Wee yang tiba-tiba kritis. Setelah melakukan pertolongan, Ba Wee akhirnya masih dapat bertahan. Dokter Park sangat kuatir jika operasi dimundurkan karena belum ada donor maka kondisi Ba Wee akan semakin kritis. Ia kemudian berkata agar dr. Seo saja yang melakukan operasi dengan dr. Jang, ia akan diperiksa untuk menjadi donor. Pada saat itu Ah Jin datang memberitahu kalau ibu nya Ba Wee datang ke RS. Ternyata ibu Ba Wee datang ke RS ditemani suaminya. Dokter Park akhirnya bisa tersenyum lega. Ibu Ba Wee datang menengok anaknya. Mereka akhirnya bertemu lagi setelah sekian lama. Ternyata Ba Wee masih mengingat wajah ibunya. Ia berkata kalau sedetik pun tidak pernah berhenti memikirkan ibunya. Ibu Ba Wee menangis mendengarnya. Ia meminta maaf berulang-ulang kali pada Ba Wee karena telah meninggalkannya sendiri.
Ah Jin sedang memakan roti dan berkata pada Sung Woo kalau besok adalah hari operasi Ba Wee dan ia sangat gugup. Ia berharap operasinya berhasil. Pasti berhasil, kata Sung Woo. Ah Jin berkata kalau dr. Park sudah berusaha amat sangat keras untuk operasi ini dan ia sangat cemas memikirkannya. Sung Woo terlihat sedih mendengar Ah Jin khawatir pada dr. Park. Tiba-tiba junior mereka datang mengabarkan kalau Ba Wee sepertinya terkena demam. Semua tim pun segera memeriksa Ba Wee. Mereka khawatir kondisi Ba Wee tidak akan sanggup untuk dioperasi esok hari. Ketua Han menyarankan untuk menunda operasi, sama halnya dengan dr. Seo. Akan lebih baik jika memberi antibiotik lagi pada Ba Wee dan menunggu hasilnya, kata dr. Seo. Tapi dr. Park menolak. Ini adalah kesempatan terakhir Ba Wee, katanya. Kemudian Sung Woo datang dan memberitahu kalau hasil tes kultur darahnya negatif. Tapi ini aneh kenapa Ba Wee bisa demam, sahut dr. Seo. Ia minta dr. Park memikirkan ulang dan bisa menunda operasi. Jika ada hiperaktivitas pada paru-paru, maka kemungkinan besar Ba Wee akan mengalami gagal jantung! kata dr. Seo mengingatkan. Tapi dr. Park tidak bisa dibujuk. Ia berkata kalau ditunda maka Ba Wee harus kembali lagi dari awal dan itu tidak bisa. Ia meminta dr. Seo percaya karena Ba Wee adalah anak yang sangat kuat.
Dokter Park, dr. Seo, dan asisten dr. Jang sedang rapat untuk operasi. mereka membicarakan tugas masing-masing sesuai keahlian. Ada yang bertugas mengoperasi pendonor dan ada juga yang bertanggung jawab pada Ba Wee. Mereka lalu bersalaman dan saling menyemangati agar operasi berhasil dan berjalan lancar. Dokter Park kemudian bersiap-siap kemudian ketua Han datang dan meminta pengertian dr. Park karena sebelumnya ia menentang operasi Ba Wee ini. Dokter Park sudah tidak memikirkannya. Mereka pun saling menyemangati. Akhirnya operasi siap dilaksanakan.
Direktur klinik Paran dan Ibu Ba Wee masuk ke dalam ruang operasi. Mereka berpesan agar operasi berjalan lancar. Ibu Ba Wee juga menitipkan anaknya pada dr. Seo. Dokter Park dan dr. Seo pun menenangkan mereka dan berkata akan melakukan yang terbaik. Sebelum operasi dilaksanakan, dr. Park mengunjungi Ba Wee terlebih dulu. Ba Wee belum diberikan anastesi dan setelah melihat dr. Park ia bertanya apa pamannya ini menangis. Mata paman merah, kata Ba Wee. Dokter Park menggeleng lalu berpesan agar Ba Wee kuat melewati operasi ini. Jika nanti sembuh, maka Ba Wee bisa bermain dengan ibunya lagi. Ba Wee pun mengangguk lalu kemudian anastesi segera diberikan dan Ba Wee mulai tertidur. Di dalam hati, dr. Park berkata "Ba Wee .. kita akan segera bertemu lagi .. dan pada saat itu kau harus sudah sembuh .." Ba Wee pun tertidur dan dr. Park terus melihatnya.
Note :
Akhirnya selesai juga episode 6 ini hehe .. terima kasih banyak karena sudah menunggu ..
Semoga Ba Wee selamat dan operasinya berhasil ...
Episode 7 sedang aku kerjakan .. sabar yah :)
Terima kasih sudah membaca ^^
deg-deg an.. Tapi kok aku punya firasat gagal ya..
ReplyDeletesoalnya dr. park keras kepala banget... nggak mau dengarin komen dr. soe..
tapi, aku doain lancar deh...
ehehhe
gomawo eonni...
kereennnnn.....
ReplyDeletepadahal baru pertama kali baca sinopsis MTT
langsung terpesona....
cerita na seru...gomawo eonni.....
ditunggu kelanjuta na.... Hwaiting!!!
terima kasih udah buat sinopsis drama ini. akhirnya ada juga yang buat sinopsis drama ini. pengen banget baca sinopsis drama ini soalnya ceritanya menarik tapi nggak bisa nonton dramanya.
ReplyDeleteoh ya, klu blh aku ngasih saran. untuk tampilan di HP kalau bisa dibuat yang lebih simpel dong. jadinya mudah untuk dibuka dan enak buat dibaca. itu aja sih. makasih sebelumnya. maaf klu ada salah2 kata.
iya nih banyak yang kasih masukan buat tampilan di HP .. dari kemarin aku otak-atik settingan nya malah tambah susah yah hehe .. aku perbaiki dulu yah .. makasih saran nya :)
DeleteCeritanya seru,, dan bikin yang nonton ikut nangis dan bahagia,,
ReplyDelete