"Ba Wee..kita akan segera bertemu lagi..dan pada saat itu kau harus sudah sembuh.." kata dokter Park sambil memandangi Ba Wee yang mulai tertidur karena pengaruh anastesi. Akhirnya, operasi transplantasi paru-paru dari donor hidup pertama di Korea segera berlangsung. Tim operasi dibagi menjadi dua. Dokter Jang dan dr. Seo bertanggung jawab atas operasi Ba Wee sedangkan dr. Park dan asisten dr. Jang menangani pendonor. Dokter Jang menginstruksikan dr. Seo untuk mengangkat paru-paru sebelah kiri dan ia akan mengangkat yang sebelah kanan. Setelah semua siap, operasi pun dimulai. Kedua tim harus menyelaraskan waktu operasi agar transplantasi bisa dilaksanakan tepat pada waktunya.
Dokter Jang sedang mengoperasi sambil mengajarkan sesuatu pada Sung Woo tiba-tiba ia melihat ada yang aneh pada warna dinding arteri Ba Wee. Ternyata disana ada pembekuan darah padahal dari hasil CT Scan tidak ada masalah. Arteri Pulmonalis nya retak-retak dan dr. Jang memutuskan agar operasi segera dihentikan. Ia meminta agar dr. Park segera dikabari. Semua tim pun menjadi panik. Setelah mendapat kabar dari dr. Jang, dr. Park sementara menghentikan operasi dan segera bergegas ke ruangan sebelah. Dokter Jang berkata bahwa kondisi arteri Ba Wee tipis dan mudah retak, jika transplantasi terus dilanjutkan maka bisa menjadi pecah. Dokter Park melihat kondisi arteri Ba Wee tersebut. Setelah melihat sebentar, dr. Park memutuskan agar operasi tetap dilakukan. Ia berkata kalau ini masih bisa dilanjutkan. Dokter Jang dan yang lainnya pun bingung.
Dokter Jang marah dan berkata bagaimana mungkin dengan kondisi seperti itu operasi bisa dilanjutkan. Terlebih lagi tiba-tiba terjadi pendarahan dari internal paru-paru sehingga membuat semuanya panik. Ketua Han dan asisten direktur yang memantau dari atas juga menyarankan agar operasi dihentikan terlebih dulu namun dr. Park tetap kokoh dengan pendiriannya dan meminta agar operasi tetap berlangsung. Dokter Jang bilang kalau itu sangat beresiko tapi dr. Park menjawab jika dihentikan maka tidak ada jaminan juga Ba Wee bisa bertahan. Bagaimana jika terjadi sesuatu? tanya dr. Jang. Aku yang akan bertanggung jawab! dr. Park menjawab dengan yakin. Dokter Jeong segera meminta ketua Han untuk menghentikan dr. Park tapi ketua Han menjawab kalau dr. Park tidak akan mendengarnya jadi percayakan saja semua pada kemampuan dr. Park. Akhirnya operasi dilanjutkan dan dr. Park pun bertukar tempat dengan dr. Jang.
Dokter Park kini mengambil alih operasi terhadap Ba Wee dan dr. Jang menangani pendonor. Keadaan darurat pun terjadi! Ba Wee mengalami fiblirtasi arteri dan kerusakan nya sampai ke jantung. Terlihat darah keluar dari selang di mulut Ba Wee. Semua tim panik dan tegang sekali. Dokter Jang yang mendengar itu malah berkata kalau itu terjadi karena dr. Park tidak mendengar kata-katanya. Dokter Park segera memacu jantung Ba Wee dengan sebuah alat. Ia terus menaikkan tekanannya. Ia terus memohon pada Ba Wee agar bertahan dan kemudian ada flashback (dr. Park mengingat saat-saat ia bersama Ba Wee..ahh sedihh). Kumohon Ba Wee bertahanlah! dr. Park terus memohon dan untunglah irama detak jantung Ba Wee muncul kembali. Semua lega tapi masih sangat shock. Tangan Ah Jin bahkan sampai gemetaran. Setelah tenang, dr. Park pun memulai operasi lagi.
Akhirnya, transplantasi siap dilaksanakan. Paru-paru yang akan dicangkokkan juga telah selesai diambil dari pendonor. Dengan hati-hati, paru-paru itu pun dibawa ke tempat operasi Ba Wee dan akan segera dicangkokkan. Dokter Jang datang kemudian berganti shift dengan dr. Park tapi dr. Seo tidak. Ia tetap melanjutkan tugasnya. Operasi tetap berlangsung hingga pagi hari. (wihh..kebayang cape nya berdiri terus untuk mengoperasi) Akhirnya, operasi selesai dilakukan. Dokter Seo hampir saja jatuh saat akan keluar saking lelahnya. Dokter-dokter lainnya tampak khawatir tapi ia berkata kalau dirinya tidak apa-apa. (pantes yah operasi itu mahal .. liat aja perjuangan dokter-dokternya huhuhu)
Dokter Jang masih terlihat lelah seusai operasi. Ia bertemu dengan keponakannya, dr. Bae. Dokter Bae memuji kehebatan pamannya saat operasi tadi. Ia berkata kalau pamannya ini memang tidak ada yang menandingi tapi dr. Seo juga sangat hebat. Ia kagum sekali karena dr. Seo bahkan tidak pernah minta diganti dan terus melanjutkan operasi. Itu karena dia serakah, kata dr. Jang sinis. Ah mana mungkin, justru ia terlihat sangat bertanggung jawab terhadap pasien! sahut dr. Bae. Dokter Jang terlihat tidak suka lalu meminta keponakannya itu untuk mengantarnya pulang ke rumah. (hmm..takut kesaing sama anak buah sendiri yah dr. jang?)
Ah Jin dan Sung Woo yang kelelahan kembali ke ruang istirahat mereka. Sambil makan, Ah Jin menceritakan perasaannya saat ikut dalam operasi Ba Wee tadi. Ia sampai berkaca-kaca ketika bertanya pada dirinya sendiri apa ia masih bisa bertahan menjadi dokter. Tadi saat monitor jantung Ba Wee terus melemah, ia sangat takut, tangannya gemetar, pikirannya gelap dan panik. Ah Jin terlihat sangat shock dengan pengalaman barunya dan Sung Woo hanya bisa menatap Ah Jin mencoba menenangkannya. Di tempat lainnya, dr. Seo juga terlihat masih shock. Ia melamun sendiri sambil menatap kedua tangannya. Kemudian ketua Han datang dan meminta dr. Seo agar pulang dan beristirahat. Namun, dr. Seo tidak mau karena dirinya merasa baik-baik saja. Dokter Seo berterima kasih pada ketua Han yang telah mengizinkannya ikut dalam operasi Ba Wee. Ketua Han menjawab bahkan jika ia tidak mengizinkan, pasti dr. Seo juga akan tetap ikut dalam operasi. Keduanya pun tersenyum.
Dokter Seo berpapasan dengan asisten direktur. Asisten direktur menyapanya dan langsung memuji dr. Seo atas keberhasilannya dalam operasi Ba Wee. Ia berkata kalau dr. Seo adalah dokter yang ingin ia bimbing. Asisten direktur sepertinya mulai tertarik dengan dr. Seo. Di tempat lain, dr. Park mengunjungi Ba Wee dan mengecek kondisinya. Ba Wee masih belum sadar. Ia juga melihat keadaan dr. Hwang (direktur klinik Paran). Dokter Hwang sudah sadar dan sudah bisa bercanda lagi. Dokter Seo juga datang lalu segera memeriksa keadaan ibu Ba Wee. Saat itu, dr. Jang dan staf nya juga datang untuk melihat kondisi Ba Wee dan pendonor. Dokter Jang sempat berbincang dengan dr. Hwang dan memujinya karena rela menjadi pendonor. Dokter Hwang berkata kalau Ba Wee itu sudah seperti putrinya sendiri.
Sementara itu, dr. Jeong dan dr. Bae sedang memeriksa seorang pasien. Pasien tersebut mengeluh kalau penglihatannya selalu menjadi 2. (kaya bayangan gitu yah..) Dokter Jeong bertanya apa akhir-akhir ini pasiennya itu kehilangan berat badan dan kalau tidur suka berkeringat. Ya, jawab pasiennya. Dokter Bae berpikir pasien itu mengalami limfoma otak tapi dr. Jeong berpikiran lain karena ternyata bapak itu lengan kirinya juga tidak bertenaga. Pandangan menjadi ganda dan lengan tidak bertenaga, sepertinya ini adalah gejala multiple sclerosis! kata dr. Jeong. Namun, dr. Bae bersikeras kalau itu adalah limfomia. Keduanya punya pendapat masing-masing. Akhirnya dr. Jeong mengusulkan untuk memeriksa lebih akurat lagi bukan hanya dari hasil MRI jadi ia mengajak dr. Bae untuk lembur bersamanya malam ini. Dokter Bae tidak mau karena ia sudah ada janji. Kalau begitu batalkan saja janjinya, kata dr. Jeong. Dokter Park sampai tertawa geli melihat mereka berdua. Kemudian dr. Park mendapat telepon yang memberitau kalau kondisi Ba Wee tidak baik. Ia pun bergegas pergi.
Kondisi Ba Wee tiba-tiba menurun. Tekanan darah nya juga turun drastis. Kondisinya seperti terkena Pneumonia tapi akhirnya para dokter memutuskan untuk melakukan tes darah terlebih dahulu. Para anggota Top Tim pun mendiskusikan kondisi Ba Wee ini dan dr. Jo berpendapat kalau masalah ini juga sudah ada dari sebelum Ba Wee dioperasi. Saat itu Ba Wee juga tiba-tiba mengalami demam. Beruntung hasil tes darah Ba Wee sebelum operasi sudah keluar dan mereka pun segera memeriksa. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa sebelum operasi Ba Wee terinfeksi virus. Jadi, seharusnya saat itu tidak boleh dilakukan operasi. Dokter Park langsung lemas karena dirinya lah yang memaksa untuk tetap dilakukan operasi. Namun, ketua Han menenangkan dan memutuskan untuk segera melakukan pengobatan anti virus. Ia akan memberikan obat Ribavirin. Ketua Han dan Sung Woo pun segera melakukan prosedur pengobatan.
Dokter Seo mengabarkan kondisi Ba Wee kepada dr. Jang dan sudah bisa ditebak kalau dr. Jang marah besar. Ia marah karena operasi Ba Wee ini berada di bawah tanggung jawab departemen bedah Thorax jadi kenapa ia tidak diberitahu soal Ba Wee yang terkena demam sebelum operasi. Harusnya Top Tim bisa lebih waspada saat itu, kata dr. Jang. Dokter Seo berkata kalau saat itu mereka tidak tau hal ini tapi karena kondisi Ba Wee yang kritis jadi operasi harus tetap dilakukan. Dokter Jang berkata sinis kalau itu pasti dr. Seo yang bersikeras untuk tidak menunda operasi. Dokter Seo hanya diam dan dr. Jang terus menyindirnya. Ia berkata kalau dr. Seo itu tipe orang yang tidak mau mengakui kesalahan. Bagaimana jika ini tidak berjalan dengan baik? tanya dr. Jang. Aku pastikan kalau ini akan baik-baik saja! jawab dr. Seo lalu pergi.
Ketua Han melihat dr. Park merenung seorang diri. Ia ingin menghampiri tapi tiba-tiba Ah Jin datang dan ketua Han pun pergi. Ah Jin menyapa dr. Park dan memberikan rotinya. Dokter Park bercanda kalau Ah Jin itu pasti sangat menyukai dirinya hingga mau memberikan roti yang sangat disukai Ah Jin. Ah Jin kesal karena dr. Park selalu memperlakukannya seperti anak kecil. Ia menghibur dr. Park dan mengatakan kalau ini semua bukan kesalahan dr. Park jadi jangan menyalahkan diri sendiri. Dokter Park tersenyum lalu memakan roti pemberian Ah Jin. Ah Jin pun pergi tapi kembali lagi lalu melihat dr. Park diam-diam dari kejauhan. Dokter Park terlihat masih sangat sedih.
Dokter Bae menelepon pacarnya untuk membatalkan janji malam ini karena harus lembur bersama dr. Jeong hihihi. Dokter Jeong datang dan membawa setumpuk buku yang harus mereka pelajari untuk mengetahui penyakit sebenarnya dari pasien yang tadi mereka periksa. Dokter Bae shock melihatnya hahaha. Di ruang rawat Ba Wee, dr. Park, Sung Woo, dan ketua Han sedang berjaga. Sung Woo duduk sambil tertidur dan dokter Park masih tampak lemas. Ia menyesal karena tidak mendengarkan pendapat ketua Han saat itu. Namun, ketua Han lebih menyesal karena menunda-nunda waktu dengan menentang operasi Ba Wee. Ia berkata kalau dirinya juga pasti akan bertindak seperti dr. Park pada saat itu. Mereka berdua tampak lebih akrab jadinya. Saat itulah Ba Wi mulai menangis dan sadar. Semua pun terkejut! Ba Wee akhirnya sadar! Dokter Seo dan Ah Jin segera kesana. Mereka melihat Ba Wee dari luar. Sung Woo, ketua Han, dan dr. Park tampak bahagia sekali. Semuanya tersenyum dengan lega.
Dan ... siapa yang jadi paling terkenal setelah Ba Wee sadar ?? Eng .. Ing .. Eng .. tidak lain tidak bukan adalah dr. Jang yang wajahnya terpampang di setiap koran dan majalah. Operasi Transplantasi Paru-paru dari donor hidup pertama di Korea Selatan berhasil dilakukan oleh dr. Jang dari Departemen Bedah Thorax RS. Kwanghye!! semua media memberitakan hal ini ..
Bagaimana kelanjutannya?
Bersambung di Part 2
Note :
Aku lega Ba Wee sadar tapi sebel banget liat dr. Jang iiihhh
Akhirnya dr. Park mulai akrab sama ketua Han. Mudah-mudahan Top Tim jadi lebih kompak lagi.
Ah Jin kelihatannya makin suka aja nih sama dr. Park .. gimana Sung Woo ya?
Part 2 masih aku kerjakan..tunggu yah :)
Terima kasih sudah membaca ^^
hehhehe..
ReplyDeletegomawo eonni...
Sung woo nggak apa-apa sam saya saja...
ehehehhehe
lanjutkan ya eonni...
:)
eon kapan part 2 terbit???
ReplyDeleteBaru saja aku terbitkan .. wah maaf yah menunggu lama :(
Deletebeneran,,, eon????
Deleteiyah .. cek di blog aku yah .. soalnya belum di update di buku sinopsis nya .. makasih
Delete