Jantungnya .. berhenti .. kata dr. Jo. Semua anggota Top Tim langsung panik. Dokter Park segera membuka dada Beum Jun untuk mengeluarkan cairan yang menyebabkan pembengkakan kemudian ia akan melakukan pijatan pada jantung. Ia meminta Sung Woo untuk memberikan epinephrin setiap 30 menit sekali. Setelah dada Beum Jun dibuka (aduhh ngilu liatnya ..) dr. Park langsung memijat jantung dengan tangannya. Ketua Han bertanya apa jantungnya sudah berdenyut kembali dan dijawab belum oleh dr. Park. Semua tampak sangat cemas. Nyonya juga sudah datang dengan sekretarisnya. Ia kaget saat mengetahui kalau Top Tim membelah dada anaknya lagi.
Tak lama kemudian, jantung Beum Jun mulai berdenyut kembali. Dokter Park pun berhenti melakukan pijatan. Dokter Park mengingatkan untuk selalu mengecek tekanan darah pasien. Pembedahan berlangsung lancar dan tinggal menunggu Beum Jun sadar. Semua tampak lega. Di luar, Nyonya marah pada ketua Han. Ia berkata bahwa ketua Han lah yang berjanji akan menyelamatkan anak nya walau bagaimana pun caranya. Ketua Han meminta maaf telah membuat nyonya khawatir.
Dokter Seo dan dr. Park sedang berdiskusi. Mereka berdua tidak menyangka bahwa setelah operasi, Beum Jun bisa mengalami Cardiac Tamponade (Pembengkakan jantung oleh cairan) padahal awalnya tidak ada gejala apa-apa. Mereka berdua masih sangat khawatir. Dokter Park merasa ini tidak akan mudah. Kemudian, dr. Seo mendapat telepon darurat mengenai kondisi Beum Jun. Mereka pun bergegas ke ruang rawat. Ternyata Beum Jun belum juga sadar padahal pengaruh anastesi seharusnya sudah hilang 1,5 jam yang lalu. Ketua Han berkata tidak mungkin terjadi kerusakan pada otak karena pada waktu itu denyut jantung Beum Jun hanya berhenti sebentar. Akhirnya mereka pun melakukan pemeriksaan ulang dan menyeluruh pada Beum Jun.
Ketua Han berjalan bersama dr. Park. Mereka membicarakan hasil pemeriksaan dan semuanya normal tidak tampak adanya masalah serius. Tapi Beum Jun tidak kunjung sadar jadi pasti ada sesuatu hal yang menyebabkannya seperti itu. Saat itu mereka bertemu dengan asisten direktur dan dr. Jang. Dokter Jang pun langung bertanya pada ketua Han mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Harusnya dari awal mereka membiarkan Beum Jun dioperasi ke Amerika jadi tidak akan ada masalah seperti ini, kata dr. Jang. Nyonya sekarang pulang dan sepertinya tidak bisa percaya lagi pada Top Tim, tambah asisten direktur. Dokter Park meyakinkan agar tidak cemas karena mereka akan bertanggung jawab pada keselamatan Beum Jun. Asisten direktur menjawab bahwa saat ini yang terpenting bukan lah siapa yang bertanggung jawab. Dokter Park mengira kalau asisten direktur merasa yang paling penting sekarang adalah keselamatan pasien. Namun, ternyata asisten direktur berkata kalau yang paling penting saat ini adalah keselamatan RS. Kwanghye. Apa karena dr. Park yang bukan berasal dari RS Kwanghye ini maka RS harus hancur? kata asisten direktur membuat dr. Park tidak percaya. Kemudian ketua Han mendapat panggilan telepon dan ia pun langsung pamit pergi.
Ternyata, masalah ini sudah didengar direktur. Direktur yang marah langsung datang ke RS menemui ketua Han. Direktur sampai menampar ketua Han. Ia berkata kalau semua bisnis dan proyek dengan grup Sehyung sudah dibatalkan. Ia marah dan menyesal seharusnya tidak membawa ketua Han ke sini dan mengakuinya sebagai anak. Ia menuduh ketua Han sengaja ingin menghancurkan bisnisnya untuk membalas dendam atas perlakuannya pada ibu ketua Han. Ketua Han berkata tidak seperti itu. Beum Jun memang belum sadar tapi Top Tim akan segera menemukan penyebabnya. Direktur tidak mau tau, ia ingin ketua Han segera keluar dari RS setelah menyelesaikan masalah ini dan jangan pernah muncul dihadapannya lagi. Ketua Han pun marah dan berkata kalau direktur tidak bisa menyuruhnya mengundurkan diri karena ia bisa berada di RS Kwanghye karena kemampuannya bukan karena direktur dan ia akan bertanggung jawab atas Beum Jun. Ia sangat ingin menyelamatkannya. Ketua Han pun pamit pergi dan berkata agar direktur berhati-hati di jalan. Direktur marah sekali dan merasa pusing sampai harus dipapah sekretaris Hong. (Ihh..direktur jahat banget sama anak sendiri..liat aja ntar kalau masalahnya beres..)
Asisten direktur segera menemui direktur. Ia memohon maaf atas semua yang terjadi dan mengajak direktur untuk berbicara di ruangannya. Direktur tidak mau lalu berkata marah kalau masalah ini semakin memburuk, maka asisten direktur juga harus segera keluar dari RS ini. Setelah itu ia pun pergi. Asisten direktur hanya bisa diam saja. Di ruangan Top Tim, seluruh anggota sedang membahas masalah Beum Jun yang belum juga sadar. Dokter Park merasa penyebabnya adalah Meningitis. Ada juga yang curiga dengan Septikemia. Tapi dr. Jeong merasa kalau mereka harus lebih mencurigai adanya infeksi dari bakteri dan dari pemeriksaan terlihat adanya bakteri criptococcus walaupun hanya sedikit. Ia berkata kalau akhir-akhir ini ditemukan Criptococcus Gatti sebagai jamur di Kanada. Tapi, itu mustahil terjadi karena tidak ada kasus seperti itu di Korea dan lagi Beum Jun dalam 1 tahun kebelakang tidak pernah pergi ke luar negeri, kata dr. Seo. Dokter Park tiba-tiba tertarik mendengar kalau Beum Jun sudah lama tidak berpergian ke luar negeri. Akhirnya untuk sementara waktu ketua Han menyimpulkan penyebab nya dikarenakan Embolism dan menginstruksikan seluruh Tim untuk terus memonitor pasien. Semuanya pun setuju namun sepertinya tidak dengan dr. Park.
Di luar ruangan dr. Park mengatakan pada ketua Han kalu ia berpendapat itu disebabkan oleh Cryptococcus Gatti. Ia berkata akan mengecek nya lagi namun meminta agar Beum Jun diberikan antibiotik bernama Amphotericin B untuk mencegah Cryptococcus Gatti terlebih dahulu agar Beum Jun sadar. Dokter Seo tidak setuju karena itu berbahaya dan Beum Jun sudah banyak diberikan antibiotik. Dokter yang lain pun sama. mereka akhirnya memilih untuk melaksanakan sesuai dengan keputusan tim tadi lalu bergegas pergi meninggalkan dr. Park.
Dokter Park sedang mengamati tes darah Beum Jun di mikroskop. Ia melihat adanya jamur kemudian berpikir. Setelah itu dr. Park pun keluar dan pergi menuju ruang rawat Beum Jun. Ia kemudian meyakinkan dirinya. Ternyata dr. Park mengambil antibiotik Amphotericin B sendiri lalu menyuntikkannya pada cairan infus Beum Jun. Ia lalu memandangi Beum Jun dan berkata kalau ia yakin dirinya benar dan meminta Beum Jun segera sadar. (dr. Park ini bener-bener nekad ...)
Di tempat lain, asisten direktur dan dr. Jang sedang berdiskusi mengenai Royal Medical Centre. Mereka membicarakan pembangunan RS Kwanghye yang kedua. Asisten direktur berencana akan mengganti fungsi dari RS. tersebut menjadi Royal Medical Centre. Ia berkata kalau masih banyak yang harus disiapkan terutama dalam pembangunan yang harus sesuai dengan standar Royal Medical Centre. Ia menyebut bahwa ketua Han harus segera membuat Top Tim menjadi terkenal. Namun, ketua Han sepertinya memiliki rencana nya sendiri dan lagipula saat ini Top Tim sedang dalam masalah.
Dokter Park bertemu dengan perawat Yoo saat akan kembali. Perawat Yoo bertanya apa dr. Park akan tidur di RS lagi. Dokter Park membenarkan, ia akan tidur di markas Top Tim. Perawat Yoo menawarkan tempat yang lebih baik tapi tiba-tiba mereka dikagetkan dengan munculnya dr. Jo yang ternyata tidur di kursi dekat mereka berdua. Dokter Jo mendengar pembicaraan tadi lalu ia pun mengajak dr. Park ikut bersamanya. Ternyata dr. Jo mengajak dr. Park ke ruang penyimpanan yang sepi. Jadi, selama ini dr. Jo selalu tidur disana. Ia mengajak tidur disana bersama-sama. Saat ditanya mengapa dr. Jo tidur di tempat seperti itu, ia hanya menjawab rahasia kemudian meminta dr. Park agar tidak memberitahu orang lain mengenai hal ini. Dokter Park setuju lalu mereka berdua pun tidur.
Pagi harinya, Top Tim dikejutkan dengan kondisi Beum Jun yang menurun. Tekanan darah tiba-tiba turun, denyut jantung meningkat, dan sesak nafas. Ketua Han segera meminta disiapkan Amiodarone. Namun, dr. Park mencegahnya. Karena denyut jantung nya terus naik maka harus diberi Amiodarone, kata yang lain. Akhirnya dr. Park jujur kalau dia sebenarnya sudah memberikan Amphotericin B dan jika diberikan lagi Amiodarone maka kondisi pasien akan memburuk. Semua pun kaget dan marah. Ketua Han memerintahkan untuk segera menghentikan pemberian Amphotericin B namun dr. Park menolak. Ia lalu bertanya pada anggota Top Tim yang lain dan mereka setuju saran ketua Han. Ketua Han pun pergi dengan marah kemudian dr. Park menyusulnya.
Dokter Park menjelaskan pada ketua Han kalau denyut jantung Beum Jun menjadi naik bukan karena pengaruh Amphotericin B. Ia berkata kalau tubuh Beum Jun bisa menahannya, jadi pemberian antibiotik ini tidak boleh dihentikan. Ketua Han lalu berkata bahwa dalam situasi seperti ini seharusnya kita memberikan pengobatan sesuai dengan data yang bisa diamati bukan insting. Dokter Park membenarkan tapi ia merasa bahwa pengamatannya saat ini jauh lebih masuk akal dari pada yang diputuskan kemarin. Ketua Han menanyakan atas dasar apa dr. Park bisa menyimpulkan seperti itu. Saya sedang mencarinya, jawab dr. Park. Ketua Han tidak percaya kemudian ia pun pergi. Setelah itu datanglah dr. Jeong. Ia sangat kecewa atas tindakan dr. park. Dokter Jo juga tidak habis pikir kenapa dr. Park melakukan hal seperti itu. Dokter Park hanya bisa pasrah.
Dokter Park sedang galau dan ia menghibur diri sendiri dengan melipat origami bersama Ba Wee. Ia bercerita pada Ba Wee kalau seorang pasiennya belum mau bangun juga setelah dioperasi dan ia sangat sedih. Ba Wee dengan polos bertanya apa pasien itu tidak mau bangun juga walaupun dr. Park sudah menyuruhnya bangun. Iya, kata dr. Park lesu. Ba Wee kemudian meminta agar dr. Park mendekatkan kepalanya. Ia lalu meniup kepala dr. Park dan berkata kalau sekarang pikiran kacau dr. Park sudah pergi karena ia telah meniupnya. Dokter Park terharu mendengarnya. Ia terlihat sangat sayang pada Ba Wee.
Dokter Park bertemu dengan dr. Seo. Dokter Park menjelaskan beberapa informasi mengenai Cryptococcus Gattii. Ia bertanya apa dr. Seo juga menganggap dirinya salah. Dokter Seo menjawab kalau dirinya belum yakin tapi memberikan obat secara diam-diam pada pasien itu salah. Dokter Park tau hal tersebut salah tapi ia percaya bahwa saat ini menyadarkan pasien jauh lebih penting. Ia meminta tolong agar dr. Seo membantunya. Dokter Seo tidak habis pikir dan akan pergi tetapi dr. Park segera menahannya. Dokter Park percaya kalau dr. Seo akan membantunya karena dr. Seo mirip seperti dirinya yang percaya pada intuisi. Dokter Seo berkata bahwa dr. Park salah karena dirinya lebih percaya pada data dibandingkan intuisi. Dokter Park tidak percaya. Ia mengatakan pasti dr. Seo juga pernah mengalami hal seperti yang ia rasakan sekarang yaitu saat ia sangat ingin mempercayai intuisinya. Dokter Seo terlihat bingung.
Kemudian, di ruangan Beum Jun terlihat seseorang sedang menyuntikan Amphotericin B pada cairan infus Beum Jun. Ternyata itu adalah dr. Park dan ia sedang bersama dr. Seo. (waah .. dr. Seo jadi percaya sama dr. Park ..) Selang beberapa lama setelah itu, ketua Han datang dan menanyakan kondisi Beum Jun pada Ah Jin yang menjaga. Ah Jin menjawab kalau pasien masih belum sadar tapi tekanan darahnya normal. Tiba-tiba ketua Han melihat ada yang aneh pada cairan infus Beum Jun. Ia langsung marah dan bertanya apa pasien diberikan Amphotericin B lagi. Ah Jin bingung dan meminta maaf karena sebelumnya ia tidak berada di ruangan Beum Jun jadi ia tidak tau soal itu. Ketua Han segera memeriksa catatan obat dan melihat bahwa Amphotericin B memang diberikan lagi pada Beum Jun. Ketua Han marah bukan kepalang lalu berteriak siapa yang berani-beraninya memberikan Amphtericin B pada Beum Jun! Semua yang ada disitu tampak kaget.
Dokter Park menjelaskan pada ketua Han kalau denyut jantung Beum Jun menjadi naik bukan karena pengaruh Amphotericin B. Ia berkata kalau tubuh Beum Jun bisa menahannya, jadi pemberian antibiotik ini tidak boleh dihentikan. Ketua Han lalu berkata bahwa dalam situasi seperti ini seharusnya kita memberikan pengobatan sesuai dengan data yang bisa diamati bukan insting. Dokter Park membenarkan tapi ia merasa bahwa pengamatannya saat ini jauh lebih masuk akal dari pada yang diputuskan kemarin. Ketua Han menanyakan atas dasar apa dr. Park bisa menyimpulkan seperti itu. Saya sedang mencarinya, jawab dr. Park. Ketua Han tidak percaya kemudian ia pun pergi. Setelah itu datanglah dr. Jeong. Ia sangat kecewa atas tindakan dr. park. Dokter Jo juga tidak habis pikir kenapa dr. Park melakukan hal seperti itu. Dokter Park hanya bisa pasrah.
Dokter Park sedang galau dan ia menghibur diri sendiri dengan melipat origami bersama Ba Wee. Ia bercerita pada Ba Wee kalau seorang pasiennya belum mau bangun juga setelah dioperasi dan ia sangat sedih. Ba Wee dengan polos bertanya apa pasien itu tidak mau bangun juga walaupun dr. Park sudah menyuruhnya bangun. Iya, kata dr. Park lesu. Ba Wee kemudian meminta agar dr. Park mendekatkan kepalanya. Ia lalu meniup kepala dr. Park dan berkata kalau sekarang pikiran kacau dr. Park sudah pergi karena ia telah meniupnya. Dokter Park terharu mendengarnya. Ia terlihat sangat sayang pada Ba Wee.
Dokter Park bertemu dengan dr. Seo. Dokter Park menjelaskan beberapa informasi mengenai Cryptococcus Gattii. Ia bertanya apa dr. Seo juga menganggap dirinya salah. Dokter Seo menjawab kalau dirinya belum yakin tapi memberikan obat secara diam-diam pada pasien itu salah. Dokter Park tau hal tersebut salah tapi ia percaya bahwa saat ini menyadarkan pasien jauh lebih penting. Ia meminta tolong agar dr. Seo membantunya. Dokter Seo tidak habis pikir dan akan pergi tetapi dr. Park segera menahannya. Dokter Park percaya kalau dr. Seo akan membantunya karena dr. Seo mirip seperti dirinya yang percaya pada intuisi. Dokter Seo berkata bahwa dr. Park salah karena dirinya lebih percaya pada data dibandingkan intuisi. Dokter Park tidak percaya. Ia mengatakan pasti dr. Seo juga pernah mengalami hal seperti yang ia rasakan sekarang yaitu saat ia sangat ingin mempercayai intuisinya. Dokter Seo terlihat bingung.
Kemudian, di ruangan Beum Jun terlihat seseorang sedang menyuntikan Amphotericin B pada cairan infus Beum Jun. Ternyata itu adalah dr. Park dan ia sedang bersama dr. Seo. (waah .. dr. Seo jadi percaya sama dr. Park ..) Selang beberapa lama setelah itu, ketua Han datang dan menanyakan kondisi Beum Jun pada Ah Jin yang menjaga. Ah Jin menjawab kalau pasien masih belum sadar tapi tekanan darahnya normal. Tiba-tiba ketua Han melihat ada yang aneh pada cairan infus Beum Jun. Ia langsung marah dan bertanya apa pasien diberikan Amphotericin B lagi. Ah Jin bingung dan meminta maaf karena sebelumnya ia tidak berada di ruangan Beum Jun jadi ia tidak tau soal itu. Ketua Han segera memeriksa catatan obat dan melihat bahwa Amphotericin B memang diberikan lagi pada Beum Jun. Ketua Han marah bukan kepalang lalu berteriak siapa yang berani-beraninya memberikan Amphtericin B pada Beum Jun! Semua yang ada disitu tampak kaget.
Bersambung ke Part 2
Note :
Wahh, terlihat memang kalau ketua Han sepertinya punya tujuan sendiri dalam membentuk Top Tim ini. Apa mungkin ia ingin balas dendam pada direktur yang sudah menelantakan dirinya dan ibunya.
Aku jelas-jelas ga suka sama direktur, tega banget dia cuma ingin manfaatin anaknya aja, kalo kata pepatah mah kaya habis manis sepah dibuang huhuhu.
Dokter Park nekad banget yah..semoga insting nya saat ini benar dan Beum Jun bisa sadar.
Part 2 segera aku selesaikan..sabar yah ^^
Terima kasih sudah membaca :)
Note :
Wahh, terlihat memang kalau ketua Han sepertinya punya tujuan sendiri dalam membentuk Top Tim ini. Apa mungkin ia ingin balas dendam pada direktur yang sudah menelantakan dirinya dan ibunya.
Aku jelas-jelas ga suka sama direktur, tega banget dia cuma ingin manfaatin anaknya aja, kalo kata pepatah mah kaya habis manis sepah dibuang huhuhu.
Dokter Park nekad banget yah..semoga insting nya saat ini benar dan Beum Jun bisa sadar.
Part 2 segera aku selesaikan..sabar yah ^^
Terima kasih sudah membaca :)
Cihuy yg pertama comment.semangt ya mba lanjutin sinop nya ampe akhr.mksh.^^
ReplyDeletesemangat terus ya....sampe akhir...
ReplyDeleteYa.. eonni... lanjutkan... :)
ReplyDeletesemangat y chingu
ReplyDeletesllu d tnggu kelanjutan y