Pages

Tuesday, November 26, 2013

Medical Top Team Episode 8 Part 1



Terjadi sebuah kecelakaan dan korbannya adalah seorang gadis yang ternyata ketika sekolah dulu sangat menyukai Sung Woo. Gadis itu bernama Yoo Na Yeon dan kondisinya sangat parah karena ia terjatuh dari lantai atas sebuah bangunan konstruksi dan perutnya tertusuk besi sampai menembus ke pinggangnya. Sung Woo yang mengenali Na Yeon sangat shock apalagi saat melihat kondisinya. Sung Woo tiba-tiba teringat kembali saat dulu ia memergoki Na Yeon yang diam-diam memberikannya coklat ucapan selamat ujian dan saat Na Yeon tersenyum karena ketauan olehnya.



Karena besinya cukup panjang maka harus dipotong. Oleh karena itu, salah seorang petugas datang dengan membawa mesin pemotong besi dan memotong ujung besi tersebut dengan hati-hati. Semua sangat ketakutan melihatnya. Setelah berhasil dipotong, Na Yeon segera dibawa ke ruangan operasi. Sepanjang perjalanan menuju ruang operasi, Sung Woo terlihat sangat bingung dan linglung. Pasti Sung Woo masih sangat kaget. Ia pun pergi setelah memberitahu Ah Jin bahwa dirinya tidak akan ikut dalam operasi Na Yeon. Ah Jin jadi merasa aneh melihat sikap Sung Woo.


Sebelum melakukan operasi, dr. Park, dr. Seo, dan dr. Jeong membahas kondisi pasien terlebih dahulu. Dilihat dari hasil rontgen, diketahui bahwa terjadi banyak pendarahan di sekitar abdomen perut karena tancapan besi tersebut. Bagian kepala yang terbentur juga mengkhawatirkan dan terlihat pula kerusakan di beberapa bagian tulang rusuk dan paru-paru. Maka mereka segera berbagi tugas. Dokter Park akan mengoperasi bagian abdomen untuk mengeluarkan besi dan menghentikan pendarahan. Dokter Seo bertugas di bagian paru-paru dan dr. Jeong di bagian kepala.  Setelah semua setuju maka mereka semua segera bersiap-siap untuk operasi.


Di tempat lain, terlihat seorang pria sedang menelepon sambil mengemudi. Pria itu bernama Kim Tae Hyeong dan ia adalah GM operasional keuangan di Kwanghye Grup. (wah seneng ada jendral Seolwon (QSD) jadi pemeran pendukung disini hehehe) Saat itulah, sebuah truk dari arah samping tiba-tiba datang dan tuan Kim tidak bisa menghindar sehingga kecelakaan pun terjadi. Ia segera dilarikan ke RS. Kwanghye. Tuan Kim masih sadar dan ia mengeluh kesakitan di bagian dada nya sehingga petugas UGD pun segera memanggil dokter dari bagian bedah thorax. Petugas RS. Kwanghye menjadi sangat sibuk karena dalam satu hari ini mereka harus menangani korban-korban dari dua kasus kecelakaan yang cukup parah.


Ketua Han mendapat telepon dari sekretaris Hong saat ia akan bergegas pergi setelah mendengar ada dua pasien darurat akibat kecelakaan. Melalui telepon itu sekretaris Hong menginformasikan mengenai tuan Kim Tae Hyeong yang merupakan GM Keuangan grup Kwanghye dan sekarang ada di UGD RS akibat kecelakaan. Ia menyampaikan pesan direktur yang meminta agar Top Tim lah yang menangani operasi tuan Kim ini. Ketua Han tidak bisa menjanjikan hal tersebut tetapi ia jadi bimbang karena sekretaris Hong mengatakan jika ketua Han tidak bisa maka direktur akan menghubungi asisten direktur. Ketua Han teringat kembali percakapannya dengan direktur tempo hari. Sebagai anak pasti dia juga ingin diakui jadi hal ini sangat membuatnya bingung.



Ketua Han akhirnya menelepon dan menginformasikan jati diri tuan Kim pada seorang dokter. Ia meminta agar ruang operasi segera disiapkan. Kebetulan saat itu dokter tersebut sedang bersama dr. Jang. Setelah mendengar kalau tuan Kim adalah orang yang sangat penting dan sedang dirawat di UGD maka dr. Jang langsung bersedia untuk melakukan operasi tersebut dan lagipula dari diagnosa diketahui bahwa aorta tuan Kim pecah dan itu memang mengharuskan dokter dari bagian bedah thorax yang mengoperasi. (ckckck ini dokter yah ...) 


Tuan Kim segera dibawa ke ruang operasi. Pada saat itu, operasi Na Yeon juga sudah akan siap dilakukan oleh Top Tim namun tiba-tiba ketua Han datang dan mengatakan kalau direktur meminta Top Tim untuk menangani tuan Kim yang juga harus segera dioperasi. Sudah jelas dr.Park langsung menolak. Ia tidak peduli seberapa penting nya tuan Kim karena baginya kondisi Na Yeon lah yang sekarang lebih penting untuk segera diselamatkan. Suasana pun menjadi tegang karena ketua Han dan dr. Park yang saling adu argumen. Karena tidak tahan mendengar perdebatan, dr. Seo akhirnya mengalah dan berkata kalau memang harus Top Tim yang mengoperasi maka biar dia saja yang mengoperasi tuan Kim dan meminta staf nya yang lain untuk menggantikannya disini. 



Dokter Jang yang sedang bersiap untuk operasi tidak terima saat diberitahu bahwa direktur meminta agar Top Tim lah yang mengoperasi tuan Kim. Ia lebih tidak setuju lagi saat tau kalau dr. Seo yang akan melakukannya. Kemudian ketua Han datang dan meminta maaf karena sebelumnya ia tidak tahu kalau dr. Jang sendiri yang akan mengoperasi. Ia berkata karena ini permintaan direktur jadi ia tidak punya pilihan. Dokter Jang tetap tidak mau diganti. Ia lalu menyarankan agar dr. Seo menjadi asistennya saja. Dengan begitu, dr. Seo bisa menjadi perwakilan dari Top Tim di operasi tersebut. Setelah itu, dr. Jang pun segera masuk ke ruang operasi. Dokter Seo sangat kecewa pada ketua Han yang tidak langsung mengabarinya tapi malah meminta bantuan orang lain. (Aku bisa ngerti koq..saat itu ketua Han pasti serba salah..dalam hatinya ia ingin diakui sebagai anak oleh direktur tapi dia juga tidak mau melanggar prinsipnya)



Dokter Seo akhirnya menjadi asisten dr. Jang dalam operasi tuan Kim. Terlihat jelas kalau dr. Jang dan rekan-rekan nya di dept. bedah thorax kurang menyukai dr. Seo. Pengganti dr. Seo di operasi Na Yeon juga sudah datang dan membantu dr. Park. Sementara itu, Sung Woo melamun sendirian. Ia masih memikirkan Na Yeon. Setelah berpikir beberapa lama, Sung Woo pun akhirnya pergi ke ruang operasi tapi hanya menyaksikan dari luar. Sepertinya ia tidak tega tapi tetap khawatir. Untunglah pada akhirnya besi yang menancap bisa dikeluarkan dan pendarahan segera di jahit. Operasi tuan Kim juga berlangsung dengan baik. Ketua Han memantau dengan serius kedua operasi dari ruang atas. Kemudian asisten direktur datang. Ia baru tau kalau tuan Kim itu adalah orang penting di Grup Kwanghye. Dokter Jang yang melihat asisten direktur langsung tersenyum dan memberi hormat tapi ternyata asisten direktur lebih tertarik memperhatikan dr. Seo.



Asisten direktur bertanya apa benar ayah yang meminta top tim langsung untuk menangani tuan Kim. Ya! jawab ketua Han. Asisten direktur terdiam sebentar kemudian berkata kalau dirinya sangat iri pada ketua Han karena mendapatkan dukungan dari ayah. Ketua Han tampak terkejut mendengarnya. Akhirnya operasi tuan Kim selesai. Dokter Jang dan dr. Seo bertemu dengan istri tuan Kim yang sangat cemas memikirkan kondisi suaminya. Saat memberikan penjelasan, dr. Seo justru membuat istri tuan Kim ketakutan karena bahasanya yang terlalu formal. Melihat hal tersebut dr. Jang kemudian memberikan penjelasan dengan kata-kata yang mudah dimengeri sehingga istri tuan Kim menjadi faham dan tenang. Kelihatan jelas kalau dr. Seo ini ternyata lemah dalam berkomunikasi dengan orang lain ..


Dokter Jang mengingatkan dr. Seo untuk terus memantau kondisi tuan Kim. Hal itu tentu saja siap dilaksanakan oleh dr. Seo. Sebelum pergi, dr. Jang kembali menanyakan bagaimana keputusan dr. Seo mengenai kompetisi di Kemenristek yang mereka bahas waktu itu. Dokter Seo menjawab bahwa persiapan nya sudah hampir selesai. Jadi, dr. Seo akan tetap mengikuti kompetisi tersebut dan dr. Jang marah mendengarnya. Ia berkata kalau dr. Seo tidak pernah memandang senior-seniornya di RS ini. Dokter Seo menjelaskan bahwa penelitiannya sudah sejak lama disiapkan dan hasilnya ternyata bagus. Jika menang, maka bukan hanya dirinya yang diuntungkan tapi RS. Kwanghye juga akan mendapatkan keuntungan. Namun, dr. Jang tetap tidak senang. Kayanya semua yang dikerjakan dr. Seo itu salah di mata dr. Jang..


Setelah mengamati kondisi tuan Kim, ketua Han kembali ke ruangan Top Tim. Disana ia berbincang dengan dr. Park. Dokter Park meminta maaf karena masalah operasi tadi. Itu pilihan yang sulit karena pasien Na Yeon kondisinya juga sangat kritis. Ia menyayangkan karena masalah-masalah seperti ini mereka jadi sering berselisih. Setelah itu, ketua Han kembali ke ruangannya dan disana sudah ada sekretaris Hong. (Revisi: sekretaris Hong ini ternyata sekretarisnya direktur bukan ketua Han seperti yang aku tulis sebelumnya hehehe) Mereka berdua membicarakan tentang tuan Kim. Direktur sangat cemas pada kondisi tuan Kim karena semua urusan keuangan grup Kwanghye ada di tangannya. Ketua Han yang sedang dalam keadaan bad mood langsung berkata agar sekretaris Hong menyampaikan pada direktur bahwa operasi tuan Kim Tae Hyeong ini berjalan sukses dan dirinya sendiri yang akan bertanggung jawab. Mendengar itu, sekretaris Hong merasa aneh dan bertanya sebenarnya ada masalah apa antara direktur dengan ketua Han tapi ketua Han hanya menjawab kalau mereka tidak ada masalah apa-apa.


Kembali ke tempat operasi, dr. Jeong baru saja menyelesaikan operasi di bagian kepala Na Yeon. Ia sangat lelah dan akan kembali ke ruang radiologi. Sesampainya disana ia sangat kaget karena menemukan dr. Bae yang sedang tidur sambil menggunakan masker. Ternyata dr. Bae tidak pulang ke rumah karena besok pagi ada pertemuan. Ia mengeluh karena kencan nya kemarin gagal maka kulitnya jadi menderita dan dr. Jeong malah ikut-ikutan mengusap kulit mukanya hahaha. Di tempat lain, dr. Seo bertemu dengan dr. Park. Dokter Park bertanya apa alasan dr. Seo mau mengajukan diri untuk melakukan operasi pada tuan Kim. Apa karena dr. Seo tidak mau melihatnya bertengkar dengan ketua Han? atau karena tuan Kim orang yang penting? tanya dr. Park. Kalau memang seperti itu maka dr. Park akan sangat kecewa bukan? dr. Seo balik bertanya. Dokter Park berkata kalau dr. Seo ini selalu membuatnya bertanya-tanya. Kenapa melakukan ini ?kenapa seperti itu? kau selalu terlihat menderita jadi aku selalu bertanya-tanya, kata dr. Park membuat dr. Seo terdiam.



Ah Jin bertanya pada Sung Woo kemana saja saat operasi tadi. Sung Woo tidak menjawab dan terus memperhatikan keadaan Na Yeon. Ia malah menanyakan apa keluarga Na Yeon sudah datang pada salah seorang perawat. Ternyata keluarga Na Yeon tidak bisa dihubungi tapi nanti temannya akan datang menjenguk. Ah Jin bertanya apa Sung Woo kenal dengan Na Yeon. Sung Woo menghela nafas lalu menjawab kalau Na Yeon adalah adik kelasnya saat SMP dan SMA. Kemudian flashback.. Kembali saat Sung Woo masih SMA dulu. Saat itu Na Yeon seperti biasa memberikan sebuah hadiah pada Sung Woo yang akan mengikuti ujian. Sung Woo merasa tidak enak karena selalu diberi hadiah. Ia bertanya apa Na Yeon bisa menunggu? Tunggu sampai ia masuk kuliah dulu, setelah itu mereka bisa bersama-sama. Kemudian Na Yeon mengangguk dan mereka berdua pun tersenyum. Sambil terus menunggu, Sung Woo berkata dalam hati agar Na Yeon segera bangun. Ia ingin menyampaikan kalau dirinya sangat menyesal..




Bersambung ke Part 2

Note :
Hehe .. aku pikir nanti Ah Jin mulai merasa kehilangan Sung Woo .. bener ga yah? kita lihat nanti ..
Part 2 sedang aku kerjakan .. Sabar yah :)

Terima kasih sudah membaca ^^

3 comments:

  1. eon,, jangan lama2 ne!
    makin penasaran nih,,, :)

    ReplyDelete
  2. ehehhe...
    yang cepat ya...
    nggak sabar soalnya..

    ReplyDelete
  3. Annyeong Mba Ayu.. salam kenal ya.. mksih untuk sinopsis nya.. di tunggu part 2 nya..

    ReplyDelete