Sung Woo memohon agar Na Yeon segera sadar. Ia berkata kalau dirinya sangat menyesal. Sung terus saja menemani Na Yeon. Sama seperti Na Yeon, tuan Kim juga belum sadar. Dokter Seo sedang memeriksa kondisi tuan Kim saat asisten direktur dan dr. Jang datang. Dokter Jang menjelaskan kondisi tuan Kim saat ini dan asisten direktur memuji hasil operasi dr. Jang yang berjalan dengan lancar. Tidak seperti biasanya dr. Jang justru merendah dan mengatakan kalau keberhasilan itu juga berkat dr. Seo yang sudah membantunya dalam operasi. Tetapi asisten direktur tidak merespon bahkan terlihat sekali kalau ia tidak senang dengan dr. Seo. Sepertinya asisten direktur masih kesal karena dr. Seo waktu itu menolak proposal nya.
Masih di RS, dr. Seo kebetulan masuk kedalam satu lift yang sama dengan asisten direktur dan tampak sangat jelas kalau asisten direktur tidak menyukainya. Tanpa basa-basi ia langsung menyindir dr. Seo yang bersedia mengoperasi tuan Kim karena permintaan direktur padahal dulu saat ia menawarkan sebuah kasus, dr. Seo berpikir sangat lama dan akhirnya menolak. Jelas aku yakin bukan itu alasan dr. Seo mau mengoperasi tuan Kim .. tapi banyak orang jadi salah paham .. kasian dr. Seo, ia sampai berkaca-kaca disindir begitu oleh asisten direktur.
Kita pindah ke kafetaria, Perawat Yoo dan Minji sedang makan siang. Minji menanyakan kondisi pasien Na Yeon karena sampai saat ini belum ada satu pun keluarganya yang datang. Pasien sampai saat ini belum sadar juga, jawab perawat Yoo. Kemudian, dr. Jo tiba-tiba datang dan Minji mengajaknya makan bersama. Dokter Jo pun akhirnya makan bersama mereka di satu meja. Perawat Yoo tidak bisa menolak dan hanya kesal melihatnya. Ia kemudian bertanya sebenarnya apa alasan dr. Jo harus tidur di ruang penyimpanan barang. Dokter Jo langsung panik mendengarnya. Ia memberi kode agar perawat Yoo tidak bertanya lagi karena ada Minji disana bersama mereka. Ia bahkan memberi sepotong daging untuk perawat Yoo agar diam hahaha.
Dokter Park, dr. Jeong, dan Sung Woo sedang melihat kondisi terakhir Na Yeon. Pada saat itu seorang perawat mengabarkan kalau teman dari Na Yeon sudah datang. Mereka tampak lega mendengarnya dan Sung Woo segera menemui teman Na Yeon itu. Ternyata temannya itu juga mengenal Sung Woo dan mereka pun berbincang mengenai keadaan Na Yeon. Di tempat lain, terlihat kalau tuan Kim telah sadar dan dr. Seo sedang memeriksanya. Semua tampak baik namun saat istrinya datang, tuan Kim malah mengiranya sebagai ibu dari istrinya tersebut. Hal itu sangat aneh lalu dr. Seo segera meminta Ah Jin untuk memanggil dr. Jeong.
Dokter Park, dr. Jeong, dan Sung Woo sedang melihat kondisi terakhir Na Yeon. Pada saat itu seorang perawat mengabarkan kalau teman dari Na Yeon sudah datang. Mereka tampak lega mendengarnya dan Sung Woo segera menemui teman Na Yeon itu. Ternyata temannya itu juga mengenal Sung Woo dan mereka pun berbincang mengenai keadaan Na Yeon. Di tempat lain, terlihat kalau tuan Kim telah sadar dan dr. Seo sedang memeriksanya. Semua tampak baik namun saat istrinya datang, tuan Kim malah mengiranya sebagai ibu dari istrinya tersebut. Hal itu sangat aneh lalu dr. Seo segera meminta Ah Jin untuk memanggil dr. Jeong.
Top Tim segera membahas masalah tuan Kim. Mereka mengamati hasil rontgen bagian kepala tapi tidak terlihat ada kerusakan. Karena tuan Kim masih ingat nama dan masa lalu nya, maka dugaan sementara adalah ia mengalami amnesia. Top Tim akan terus memantau kondisi tuan Kim tersebut karena ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Saat itu dr. Park mendapat kabar kalau Na Yeon sudah sadar. Sung Woo yang juga mendapat kabar tersebut segera pergi kesana. Untunglah Na Yeon bisa merespon semua perintah dr. Park. Ia bisa mengedipkan mata dan juga menggenggam tangan Sung Woo. Mereka senang sekali melihatnya.
Ah Jin memberitau dr. Park kalau pasien Na Yeon itu adik kelas nya Sung Woo jadi tidak heran kenapa Sung Woo sangat khawatir. Pasti saat itu ia sangat takut sekali sehingga tidak ikut dalam operasi, kata dr. Park. Ah Jin mengangguk dan berkata kalau baru kali ini ia melihat Sung Woo secemas itu. Dokter Park melihat Ah Jin yang lesu jadi ia berniat mentraktir roti sebanyak yang Ah Jin mau tapi ternyata Ah Jin menolak dan pamit pergi. Ah Jin mulai tidak suka jika diperlakukan seperti anak kecil oleh dr. Park hehe. Setelah itu, dr. Park mendapat telepon dari nomor yang tidak dikenali. Ternyata itu telepon dari kakek pengurus panti asuhan nya dulu dan ia mengabarkan kalau dirinya berada di depan RS. Dokter Park tidak menjawab tapi langsung memutuskan telepon tersebut.
Di ruangannya, dr. Jang sedang membaca proposal penerimaan sukarelawan untuk Global Research Centre. Ia masih bingung menentukan siapa yang akan diajukan untuk menjadi sukarelawan. Kemudian datang lah salah seorang staf nya. Saat berbincang-bincang, staf nya tersebut mengabarkan berita terbaru mengenai dr. Seo yang masuk sebagai kandidat penerima penghargaan dokter muda dari komunitas kanker dunia. Dokter Jang ternyata belum mengetahui kabar tersebut. Stafnya memberitahu lagi kalau penelitian dr. Seo untuk kompetisi kemenristek juga sepertinya sangat bagus dan bisa menjadi kandidat untuk mendapatkan dana penelitian. Dokter Jang yang mendengarnya terlihat sangat tidak senang. Ia berkata dalam hati kenapa selalu saja dr. Seo yang menang. Ia kesal lalu teringat mengenai pengajuan sukarelawan Global Research Centre yang tadi ia baca dan ia mulai merencanakan sesuatu.
Salah seorang asisten tuan Kim datang mengunjungi RS dan mulai cemas karena kondisi tuan Kim yang tidak ingat semua hal mengenai pekerjaan. Jika kondisinya tidak juga membaik sampai rapat tiba maka perusahaan akan segera mencari pengganti tuan Kim, kata asistennya itu. Ketua Han kebetulan datang dan menjelaskan kalau kondisi tuan Kim hanya mengalami amnesia sementara dan akan segera membaik. Lagi pula direktur Grup Kwanghye juga sangat menginginkan kesembuhan tuan Kim. Jadi ketua Han menyarankan agar asisten tuan Kim itu bersabar dan menenangkan staf yang lainnya. Mendengar ada nama direktur disebut maka asisten tuan Kim itu pun menurut pada ketua Han. Setelah kejadian itu, istri tuan Kim sangat berterima kasih pada ketua Han yang telah membela suaminya tadi. Ia bercerita kalau sebenarnya banyak rekan kerja yang tidak menyukai suaminya di perusahaan karena suaminya itu sangat dipercaya direktur. Mendengar hal itu, ketua Han hanya tersenyum dan meyakinkannya kalau tuan Kim akan segera pulih.
Asisten direktur memanggil ketua Han dan menanyakan jawaban ketua Han mengenai usulan nya atas Royal Medical Centre waktu itu. Ia berkata kalau direktur juga sudah setuju dan meminta mereka untuk bisa bekerja sama. Namun, ketua Han tetap menolaknya. Asisten direktur berkata kalau ketua Han sangat membutuhkan bantuannya untuk menghadapi dr. Jang di rumah sakit ini. Ia tahu kalau ambisi ketua Han ingin menjadi pimpinan RS. Kwanghye dan ambisinya sendiri adalah mendirikan Royal Medical Centre jadi akan lebih baik jika mereka bergabung untuk mencapai tujuan masing-masing. Ia meminta ketua Han untuk memikirkan tawarannya lagi dan perkataan asisten direktur itu jadi membuat ketua Han bimbang.
Ketua Jang meminta persetujuan asisten direktur. Ia merekomendasikan dr. Seo untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Jang berpikir kalau asisten direktur menyukai kinerja d. Seo jadi ia tidak berani memutuskan sendiri. Asisten direktur ternyata setuju. Ia menyerahkan langsung keputusan pada dr. Jang. (dendam kesumat nih kayanya mereka berdua ke dr. Seo) Sementara itu, Sung Woo terus saja menunggui Na Yeon. Ia bahkan lupa akan tugasnya yang lain. Sung Woo akhirnya bercerita pada Ah Jin tentang hubungannya dengan Na Yeon dulu. Ia bercerita kalau saat SMA Na Yeon itu suka padanya dan ia juga suka pada Na Yeon tapi saat itu dirinya lebih memikirkan sekolah. Jadi, ia meminta Na Yeon untuk bersabar menunggunya. Sampai suatu hari Na Yeon pindah rumah karena ada masalah keluarga dan mereka tidak pernah bertemu lagi. Sung Woo merasa sangat bersalah karena menurut cerita dari sahabatnya ternyata Na Yeon sampai sekarang masih menunggu Sung Woo. Ah Jin sedih melihat Sung Woo seperti itu.
Di tempat lain, dr. Jang mengabarkan pada dr. Seo kalau ia merekomendasikannya untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Seo jelas langsung menolaknya. Ia berkata walaupun penelitiannya terpilih di kompetisi kemarin tapi ia tetap bisa mengerjakan tugasnya sebagai dokter bedah di RS ini. Dokter Jang terus membujuknya. Tema penelitian dr. Seo sangat rumit jadi harus fokus dalam mengerjakannya jadi ia berpikir rekomendasi ini sangat tepat dengan kebutuhan dr. Seo. Mengenai Top Tim nantinya dr. Seo bisa kembali lagi setelah 1 atau 2 tahun. Dokter Seo tetap tidak bersedia. Ia bertanya apakah ini karena penelitiannya berhasil jadi dr. Jang memintanya pindah. Mendengar hal itu, dr. jang langsung marah. Ia mengatakan kalau hal ini juga sudah disetujui oleh asisten direktur jadi sebaiknya dr. Seo menurut saja. Kalau tetap tidak suka, lebih baik dr. Seo minta bantuan saja pada ketua Han seperti biasanya, kata dr. Jang menyindir. Dokter Seo kesal sekali bahkan sampai melempar buku-buku di ruangannya.
Istri tuan Kim menceritakan semua hal yang tidak diingatnya, bahwa tuan Kim adalah seorang GM Keuangan di grup Kwanghye tapi tuan Kim tetap tidak bisa mengingat. Ia hanya ingat akan masa kecilnya dulu. Dokter Seo yang datang memeriksa mengatakan kalau ia dan tim sedang berusaha mencari penyebab tuan Kim kehilangan sebagian ingatannya jadi ia meminta tuan Kim dan istrinya untuk tetap bersabar. Di tempat lain Sung Woo juga sedang menjenguk Na Yeon. Na Yeon sudah bisa mengobrol sedikit-sedikit. Kemudian dr. Park datang memeriksa dan berkata kalau Na Yeon sangat beruntung karena ada dokter seganteng Sung Woo yang selalu menjaga siang dan malam. Na Yeon dan Sung Woo tersenyum mendengarnya.
Dokter Jang dan stafnya tanpa sengaja berpapasan dengan ketua Han dan anggota Top Tim. Mereka saling menyapa. Saat dokter jang menyapa dr. Seo terlihat jelas kalau ada hal yang aneh terjadi antara mereka dan dr. Park curiga melihat hal itu. Kemudian ketua Han mengajak dr. Park untuk berdiskusi dengannya. Mereka akhirnya berbicara di ruangan ketua Han dan ternyata ketua Han menyerahkan proposal penanganan pasien yang sebelumnya ditawarkan asisten direktur. Ia berkata kalau mereka harus bisa bekerja sama dengan asisten direktur selaku penasihat dari Top Tim. Namun, dr. Park tetap menolak walaupun sebenarnya ia ingin menangani kasus tersebut. Hanya saja ia tidak suka caranya. Jika terus-menerus mengikuti keinginan asisten direktur, maka ke depannya pengaruh asisten direktur akan semakin besar di Top Tim. Ia mengingatkan keinginan ketua Han saat merekrutnya dulu. Karena dirinya tidak dipengaruhi oleh orang-orang dalam RS ini maka ketua Han merekrutnya. Ia harap ketua Han tetap mengingatnya.
Setelah berdiskusi dengan ketua Han, dr. Park mendapat panggilan telepon lagi dari kakek di panti asuhannya dulu. Ia mengabarkan kalau dirinya ada di RS dan meminta dr. Park untuk menemuinya sebentar. Dokter Park menolak dan menjawab kalau ia sedang sibuk. Sebelum panggilan nya diputuskan, kakek itu memberitahu kalau dirinya di RS bersama ibu kandung dr. Park dan itu membuatnya sangat terkejut. Akhirnya, dr. Park memberanikan diri untuk menemui kakek itu. Terlihat sekali kalau dr. Park sangat ketakutan. Ia menatap curiga setiap ibu-ibu yang dilihatnya. Kemudian kakek itu datang dan menunjuk pada seorang wanita yang berdiri di depannya lalu mengatakan kalau itu adalah wanita yang ia maksud. Dokter Park perlahan menuju ke arah ibu itu dan akhirnya ia melihat wajah ibunya untuk pertama kali!
Bersambung ke episode 9
Note :
Sebenarnya Medical Top Tim ini ceritanya simpel tapi terlalu banyak persoalan medis nya jadi terlihat rumit.
Ceritanya juga kebanyakan di dalam rumah sakit padahal sebetulnya banyak potensi cerita pendukung yang bisa ditampilkan ..
Tapi .. ini kan baru episode 8 .. kita lihat kelanjutan ceritanya saja yah ..
Terima kasih sudah membaca ^^
Ketua Jang meminta persetujuan asisten direktur. Ia merekomendasikan dr. Seo untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Jang berpikir kalau asisten direktur menyukai kinerja d. Seo jadi ia tidak berani memutuskan sendiri. Asisten direktur ternyata setuju. Ia menyerahkan langsung keputusan pada dr. Jang. (dendam kesumat nih kayanya mereka berdua ke dr. Seo) Sementara itu, Sung Woo terus saja menunggui Na Yeon. Ia bahkan lupa akan tugasnya yang lain. Sung Woo akhirnya bercerita pada Ah Jin tentang hubungannya dengan Na Yeon dulu. Ia bercerita kalau saat SMA Na Yeon itu suka padanya dan ia juga suka pada Na Yeon tapi saat itu dirinya lebih memikirkan sekolah. Jadi, ia meminta Na Yeon untuk bersabar menunggunya. Sampai suatu hari Na Yeon pindah rumah karena ada masalah keluarga dan mereka tidak pernah bertemu lagi. Sung Woo merasa sangat bersalah karena menurut cerita dari sahabatnya ternyata Na Yeon sampai sekarang masih menunggu Sung Woo. Ah Jin sedih melihat Sung Woo seperti itu.
Di tempat lain, dr. Jang mengabarkan pada dr. Seo kalau ia merekomendasikannya untuk menjadi peneliti di Global Medical Centre. Dokter Seo jelas langsung menolaknya. Ia berkata walaupun penelitiannya terpilih di kompetisi kemarin tapi ia tetap bisa mengerjakan tugasnya sebagai dokter bedah di RS ini. Dokter Jang terus membujuknya. Tema penelitian dr. Seo sangat rumit jadi harus fokus dalam mengerjakannya jadi ia berpikir rekomendasi ini sangat tepat dengan kebutuhan dr. Seo. Mengenai Top Tim nantinya dr. Seo bisa kembali lagi setelah 1 atau 2 tahun. Dokter Seo tetap tidak bersedia. Ia bertanya apakah ini karena penelitiannya berhasil jadi dr. Jang memintanya pindah. Mendengar hal itu, dr. jang langsung marah. Ia mengatakan kalau hal ini juga sudah disetujui oleh asisten direktur jadi sebaiknya dr. Seo menurut saja. Kalau tetap tidak suka, lebih baik dr. Seo minta bantuan saja pada ketua Han seperti biasanya, kata dr. Jang menyindir. Dokter Seo kesal sekali bahkan sampai melempar buku-buku di ruangannya.
Istri tuan Kim menceritakan semua hal yang tidak diingatnya, bahwa tuan Kim adalah seorang GM Keuangan di grup Kwanghye tapi tuan Kim tetap tidak bisa mengingat. Ia hanya ingat akan masa kecilnya dulu. Dokter Seo yang datang memeriksa mengatakan kalau ia dan tim sedang berusaha mencari penyebab tuan Kim kehilangan sebagian ingatannya jadi ia meminta tuan Kim dan istrinya untuk tetap bersabar. Di tempat lain Sung Woo juga sedang menjenguk Na Yeon. Na Yeon sudah bisa mengobrol sedikit-sedikit. Kemudian dr. Park datang memeriksa dan berkata kalau Na Yeon sangat beruntung karena ada dokter seganteng Sung Woo yang selalu menjaga siang dan malam. Na Yeon dan Sung Woo tersenyum mendengarnya.
Dokter Jang dan stafnya tanpa sengaja berpapasan dengan ketua Han dan anggota Top Tim. Mereka saling menyapa. Saat dokter jang menyapa dr. Seo terlihat jelas kalau ada hal yang aneh terjadi antara mereka dan dr. Park curiga melihat hal itu. Kemudian ketua Han mengajak dr. Park untuk berdiskusi dengannya. Mereka akhirnya berbicara di ruangan ketua Han dan ternyata ketua Han menyerahkan proposal penanganan pasien yang sebelumnya ditawarkan asisten direktur. Ia berkata kalau mereka harus bisa bekerja sama dengan asisten direktur selaku penasihat dari Top Tim. Namun, dr. Park tetap menolak walaupun sebenarnya ia ingin menangani kasus tersebut. Hanya saja ia tidak suka caranya. Jika terus-menerus mengikuti keinginan asisten direktur, maka ke depannya pengaruh asisten direktur akan semakin besar di Top Tim. Ia mengingatkan keinginan ketua Han saat merekrutnya dulu. Karena dirinya tidak dipengaruhi oleh orang-orang dalam RS ini maka ketua Han merekrutnya. Ia harap ketua Han tetap mengingatnya.
Setelah berdiskusi dengan ketua Han, dr. Park mendapat panggilan telepon lagi dari kakek di panti asuhannya dulu. Ia mengabarkan kalau dirinya ada di RS dan meminta dr. Park untuk menemuinya sebentar. Dokter Park menolak dan menjawab kalau ia sedang sibuk. Sebelum panggilan nya diputuskan, kakek itu memberitahu kalau dirinya di RS bersama ibu kandung dr. Park dan itu membuatnya sangat terkejut. Akhirnya, dr. Park memberanikan diri untuk menemui kakek itu. Terlihat sekali kalau dr. Park sangat ketakutan. Ia menatap curiga setiap ibu-ibu yang dilihatnya. Kemudian kakek itu datang dan menunjuk pada seorang wanita yang berdiri di depannya lalu mengatakan kalau itu adalah wanita yang ia maksud. Dokter Park perlahan menuju ke arah ibu itu dan akhirnya ia melihat wajah ibunya untuk pertama kali!
Bersambung ke episode 9
Note :
Sebenarnya Medical Top Tim ini ceritanya simpel tapi terlalu banyak persoalan medis nya jadi terlihat rumit.
Ceritanya juga kebanyakan di dalam rumah sakit padahal sebetulnya banyak potensi cerita pendukung yang bisa ditampilkan ..
Tapi .. ini kan baru episode 8 .. kita lihat kelanjutan ceritanya saja yah ..
Terima kasih sudah membaca ^^
gomawo mba ayu.. di tunggu sinopsis episode 9 nya..
ReplyDeletesemangat ya... ^^
kpn snop ep 9 nya kluar mba??
ReplyDeleteMbak nunggu banget ni sinop episode 9 nya
ReplyDeleteMbak,, kapan episode 9nya di update??,, ditunggu yaaa...
ReplyDeletewah, terima kasih yang masih menunggu kelanjutan sinopsis ini .. dalam waktu dekat segera aku update yah .. maaf lama sekali :(
Delete