Pages

Thursday, January 23, 2014

Medical Top Team Episode 9 Part 1



Akhirnya dr. Park bertemu dengan ibunya untuk pertama kali. Ia tampak masih ketakutan. Ibu dr. Park perlahan mendekatinya namun dr. Park diam saja. Ibu dr. Park memanggil nama dr. Park tetapi dr. Park tidak menjawabnya. Dokter Park tidak berbicara sedikit pun dan hanya memandangi ibunya dengan marah dan kecewa. Ibu dr. Park menyadari kalau dr. Park tidak menyukainya. Ia berkata kalau seharusnya dirinya tidak datang hari ini. Kemudian ia pun pergi sambil menangis. Kakek panti asuhan bingung tapi tidak bisa berbuat apapun karena dr. Park hanya terdiam sambil menenangkan diri. 


Dokter Park terlihat masih sangat shock. Ia berjalan di lorong RS dan bertemu Ah Jin. Ah Jin menyapa dr. Park namun tidak dijawab. Dokter Park melihat Ah Jin sebentar kemudian pergi begitu saja. Ah Jin merasa aneh dengan sikap dr. Park tersebut. Kemudian, Ah Jin mendapat panggilan telepon darurat yang mengabarkan kalau Na Yeon tiba-tiba mengalami kejang. Ia pun segera berlari ke ruang rawat Na Yeon. Setibanya disana, Ah Jin langsung meminta perawat untuk mengambilkan Activan (obat untuk kejang mungkin ya hehe ..). Dokter Seo dan Sung Woo juga segera datang. Sung Woo kemudian memeluk Na Yeon kuat-kuat agar kejang nya berhenti dan untunglah Kejang-kejang Na Yeon berhenti. Semuanya tampak khawatir karena kejadian tersebut namun dr. Park tidak ada disana sehingga membuat yang lain merasa aneh.


Dokter Seo, Ah Jin, dan Sung Woo sudah berada di ruangan Top Tim untuk membahas kondisi Na Yeon tadi. Mereka menunggu dr. Park yang belum juga datang. Setelah beberapa lama, akhirnya dr. Park datang. Mereka pun langsung membahas kondisi Na Yeon yang tiba-tiba kejang padahal dalam pemeriksaan otak semuanya normal. Pasti ada penyebab yang lainnya. Saat membahas kondisi Na Yeon tersebut, dr. Park seperti tidak berkonsentrasi. Dokter Seo, Ah Jin, dan Sung Woo pun merasa aneh lalu bertanya apa dr. Park baik2 saja? dan tentu saja dr. Park menjawab kalau ia tidak apa-apa. Padahal dr. Park masih shock setelah bertemu dengan ibunya, tapi sayang yang lain nya tidak mengetahui hal itu.


Kemudian Sung Woo menyampaikan kalau ia menemukan noda seperti cairan empedu di kain perban Na Yeon yang ia ganti. Apa hal ini bisa berhubungan dengan kejangnya Na Yeon tadi? tanya Sung Woo. Dokter Park yang masih linglung menjawab kalau hal itu tidak mungkin. Saat dioperasi juga baik-baik saja. Ia sudah memberi vaksin dan antibiotik sebelumnya, jadi dalam beberapa hari Na Yeon akan segera membaik, jawab dr. Park. Sung Woo dan yang lain hanya mengangguk tapi tetap merasa aneh dengan sikap dr. Park yang sepertinya tidak terlalu respon dengan kejadian kejangnya Na Yeon tadi.


Dokter Park hampir saja terjatuh saat berjalan di lorong karena perbuatan jahil Ah Jin. Dokter Park kesal dan berkata apa hal ini sangat lucu untuk Ah Jin? yang ditanya malah tersenyum lalu bertanya sebenarnya apa yang terjadi sehingga dr. Park bersikap sangat aneh hari ini. Dokter Park tidak menjawab dan malah bertanya apa Ah Jin sedang lapar jadi melakukan hal jail seperti ini. Ah Jin kesal dan menyusul dr. Park yang pergi begitu saja. Ia berkata kalau dr. Park itu sangat jahat karena selalu berpura-pura riang padahal di dalam hati sebaliknya. Ah Jin menambahkan kalau ternyata dr. Park sangat susah membuka diri untuk berbagi cerita dengan orang lain padahal dirinya hanya mencemaskan keadaan dr. Park saja. Setelah berkata seperti itu, Ah Jin pun pergi meninggalkan dr. Park.


Di tempat lain, dr. Seo dan ketua Han sedang memeriksa kondisi terbaru tuan Kim. Mereka mengobrol sebentar. Kemudian datanglah asisten direkur, ia memperkenalkan dirinya pada tuan Kim sebagai menantu direktur grup Kwanghye dan ketua Han tersenyum mendengarnya. Ia berkata kalau tuan Kim sudah ditangani oleh para dokter terbaik di RS Kwanghye jadi sebentar lagi pasti akan segera pulih dan ingatannya bisa kembali lagi. Kemudian ia pun pamit pergi. Namun, tiba-tiba tuan Kim berkata "Sidney" dan asisten direktur langsung terkejut mendengarnya. Tuan Kim menjelaskan kalau setelah melihat asisten direktur entah kenapa tiba-tiba dalam pikirannya muncul kata Sidney. Ketua Han dan yang lain merasa aneh tetapi asisten direktur hanya tersenyum kemudian pergi.



Ketua Han masih merasa aneh dengan perkataan tuan Kim tadi. Ia tampak curiga. Sama hal nya dengan ketua Han, asisten direktur juga tampak khawatir. Ia kemudian menelepon seseorang dan memintanya untuk menyelidiki tuan Kim. Di tempat lain, dr. Seo bertemu dengan dr. Jang. Dokter Jang mengatakan kalau ia sudah mendaftarkan dr. Seo di Global Research Centre. Setelah seleksi nya selesai, dr. Seo akan langsung dihubungi. Mendengar hal itu dr. Seo langsung menolak. Ia berkata kalau dirinya tidak mau menjadi peneliti disana, tapi dr. Jang tetap pada keputusannya dan dr. Seo terlihat sangat kesal dan bingung.


Di ruang ganti, dr. Park yang sedang bersiap untuk operasi bertemu dengan ketua Han. Ia kembali menanyakan keputusan ketua Han tentang tawaran asisten direktur. Ketua Han malah bertanya, bagaimana menurut dr. Park? Keputusan apa yang akan ia ambil? Dokter Park tersenyum lalu berkata sepertinya ketua Han belum memutuskan dan itu artinya masih akan ada harapan. Ia kemudian pergi dan ketua Han hanya diam mendengarnya. Sementara itu di ruangan operasi, perawat Yoo tampak kesulitan mencari pembuluh darah pasien yang akan dioperasi. Melihat hal itu, dr. Jo tiba-tiba langsung membantunya dan justru hal itu jadi membuat perawat Yoo canggung. (lucu kalau liat pasangan ini hehe..) Dokter Park kemudian datang dan operasi pun segera dilakukan.


Ah Jin sedang mencari Sung Woo karena dari tadi Sung Woo tidak ada dan Minji memberitahunya kalau Sung Woo ada di ruang rawat Na Yeon. Ah Jin terlihat kesal dan ia segera pergi kesana. Ternyata Sung Woo terus menemani Na Yeon. Mereka sedang membicarakan masa-masa sekolah dulu dan terlihat senang sekali. Ah Jin yang melihat hal itu akhirnya tidak jadi menegur Sung Woo. Ia hanya memperhatikan mereka dari jauh. Kemudian, Sung Woo dan Ah Jin kembali ke ruang istirahat. Disana Ah Jin menegur Sung Woo yang terus menemani Na Yeon sampai lupa dengan tugas. Karena hal itu, ia jadi sibuk sendiri. Sung Woo minta maaf lalu ia membuka komputernya dan mencari-cari sesuatu. Ia kemudian menemukan file yang dicarinya dan tersenyum sendiri. Ah Jin yang penasaran lalu menghampiri dan melihat ternyata file yang dicari Sung Woo adalah foto Na Yeon dan Sung Woo saat sekolah dulu. Ah Jin jadi kesal melihatnya.

  

Dokter Seo ingin bicara dengan dr. Jang tapi dr. Jang sudah bersiap pulang dan akan minum arak bersama dengan dokter yang lain. Dokter Jang lalu mengajak dr. Seo untuk ikut dengan mereka. (ternyata dr. Seo itu dokter perempuan satu-satunya di dept. bedah Thorax ckckck) Dokter Seo akhirnya ikut minum arak bersama dan ia terlihat canggung. Dokter yang lain sangat antusias karena ini pertama kalinya dr. Seo keluar bersama mereka. Dokter-dokter itu pun menuangkan arak untuk dr. Seo dan bertepuk tangan sambil berteriak kalau dr. Seo adalah ksatria wanita di dept. bedah thorax.


Ketua Han sedang dalam perjalanan untuk bertemu dengan ibunya. Ia kembali teringat akan tawaran asisten direktur untuk bekerja sama. Sementara itu, ibu ketua Han sudah datang dan ia sedang minum segelas anggur dengan tergesa-gesa. Setelah anggurnya habis, ia berkumur-kumur dan meminta pelayan untuk membereskannya. Ia juga langsung membayar anggur tersebut. (ga mau ketahuan anaknya hehe) Tak lama kemudian ketua Han datang dan mereka pun makan bersama. Ibu ketua Han tidak datang dan malah terus memperhatikan anaknya. Ia berkata agar ketua Han tidak mempedulikan perkataan direktur. Ketua Han bisa sampai posisi sekarang ini karena kerja keras dan bukan bantuan dari siapa pun, jadi jangan berkecil hati. Ketua Han tersenyum lalu meminta ibunya untuk makan. Ibu ketua Han mengangguk lalu berkata kalau malam ini pasti lebih bagus jika mereka bisa minum segelas anggur, tapi ketua Han menolak dan mengingatkan janji ibunya untuk tidak minum lagi. Ibu ketua Han akhirnya menyerah tapi tangan nya terus bergetar dan ketua Han melihat hal itu.


Setelah acara minum arak bersama selesai, dr. Seo kembali meminta dr. Jang untuk berbicara. Ia menolak dipindahkan ke Global Research Centre dan dr. Jang yang sudah mabuk justru malah memintanya untuk bicara lagi esok hari. Dokter Seo kecewa sekali padahal ia sudah ikut acara minum arak bersama agar bisa bicara dengan dr. Jang. (heu .. emang nyebelin itu dokter!!)


Kembali ke RS Kwanghye, dr. Park menemui asisten direktur sebagai perwakilan dari Top Tim atas inisiatif dirinya sendiri. Ia mengatakan kalau Top Tim tidak bisa dijadikan alat untuk menaikkan popularitas RS dan ia tidak akan memilih-milih pasien. Asisten direktur tersinggung lalu berkata kalau dr. Park bisa keluar dari RS jika tidak suka dengan sistem kerja disini. Walaupun saya harus keluar, saya akan melakukan apapun untuk menghentikan ketidak benaran di RS ini, kata dr. Park lagi. Asisten direktur mengatakan kalau dr. Park masih seperti seorang mahasiswa dan ia tidak memerlukan dokter seperti itu. Setelah pembicaraan selesai, asisten direktur bertemu dengan dr. Jang dan memintanya untuk menyelidiki dr. Park.



Ketua Han menemui tuan Kim dan menanyakan ingatan nya kemarin tentang asisten direktur. Apa tuan Kim mengenalnya? tanya ketua Han. Tuan Kim bingung, ia juga bahkan tidak ingat pada istrinya tapi mengapa malah teringat kata-kata sidney kemarin. Mungkin sebelumnya saya pernah bertemu dengan asisten direktur, jawab tuan Kim. Ia lalu berterima kasih atas perhatian ketua Han kepada dirinya dan bila ingatannya kembali ia pasti akan terus mengingat ketua Han. Ketua Han mengangguk dan tersenyum. (Ketua Han pasti penasaran dengan kejadian kemarin karena asisten direktur juga terlihat sangat terkejut..)


Ketua Han datang menemui asisten direktur dan menyerahkan proposal rencana kerja Top Tim. Asisten direktur menerimanya dan ia tampak terkejut. Ketua Han tersenyum kemudian menjelaskan bahwa ia telah memikirkan tawaran asisten direktur sebelumnya, tetapi ia dan Top Tim memutuskan untuk tidak menerima tawaran tersebut. Asisten direktur kemudian berkata kalau direktur pasti akan sangat kecewa dengan keputusan seperti ini. Ketua Han menjawab kalau dirinya menjadi dokter bukan untuk menyenangkan direktur. Asisten direktur mengingatkan kalau ketua Han membutuhkan dukungannya dan direktur untuk bisa mencapai posisi yang lebih tinggi. Aku akan berjuang dengan kemampuanku sendiri, kata ketua Han lagi. Asisten direktur berkata kalau begitu hal ini ia anggap bahwa ketua Han menolak uluran tangannya. Ketua Han mengangguk kemudian pamit pergi. Sebelum pergi asisten direktur memberi peringatan kalau dr. Park suatu saat nanti akan menjadi batu sandungan dalam Top Tim dan ketua Han hanya tersenyum.



Bersambung ke Part 2

Note :
Setelah membaca komentar pembaca, akhirnya sinopsis ini aku lanjutkan lagi hehe ..
Terima kasih untuk yang terus memberikan semangat disaat penulisnya dilanda kemalasan ^^

Part 2 dalam proses .. ditunggu yah ..
Terima kasih sudah membaca :)


6 comments:

  1. asik....asik... diterusin lg sinopsisnya :)
    terimakasih Mba Ayu.
    Lanjut trs ya, Mba

    ReplyDelete
  2. Siipp...readers dah pda nunggu nie...
    Mksh Mba ayu...

    ReplyDelete
  3. apa karena ratingnya ndak bagus jadi sinopsisnya di hentikan? wish kelanjutan sinop kdrama ini bisa tuntas sampai the end...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Noe, bukan karena rating nya jelek koq tapi memang aku belum sempat selesaikan saja sinopsis nya .. secepatnya akan aku lanjutkan lagi ^^

      Delete
  4. Ia lanjutin bang ceritanya oke ko

    ReplyDelete